"Selama di perahu, bapak kritis, engap-engapan dan masih diinfus. Kami ditemani satu perawat dari Puskesmas Mandangin. Lalu sekitar pukul 06.00 pagi, perahu tiba di Pelabuhan Tanglok," imbuhnya.
Setibanya di pelabuhan, Moh Wani harus menunggu mobil ambulans selama 20 menit sebelum akhirnya tiba di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saat ini bapak sudah sadar namun masih terus diinfus untuk menstabilkan gula darahnya. Kondisinya juga masih lemas dan dirawat di ICU sampai sekarang," ungkap Jalil.
Jalil menambahkan bahwa ayah mertuanya yang sudah sepuh sering mengalami sakit.
Keluarga selama ini memberikan obat dari apotek untuk membantu mengobati keluhan yang diderita Moh Wani.
Baca juga: Demi Foya-foya dengan Pacar, Pria di Medan Curi Ponsel Keluarga Pasien RS
"Menurut diagnosis dokter di rumah sakit, bapak kami menderita gagal ginjal," tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang, dr Dwi Herlinda Lusi Harini, belum memberikan respons saat dihubungi Kompas.com.
Ia tidak mengangkat telepon saat dihubungi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang