SIDOARJO, KOMPAS.com - Akibat diguyur hujan deras semalam, Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur digenangi banjir hingga ditutup untuk kendaraan kecil.
Hanya kendaraan besar seperti truk yang bisa melintas.
Kabupaten Sidoarjo diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (19/6/2025) selama kurang lebih empat jam, dari pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.
Akibatnya, ribuan rumah di sejumlah desa tergenang banjir, terutama di Jalan Raya Porong, tepatnya depan tanggul lumpur lapindo Desa Siring, Kecamatan Porong.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, ketinggian banjir di Jalan Raya Surabaya-Malang (Jalan Raya Porong) mencapai 159 sentimeter pada Selasa (17/6/2025) pukul 06.00 WIB.
“Akses Jalan Raya Surabaya-Malang di wilayah Desa Siring, Kecamatan Porong lumpuh total,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satrio Nurseno, Selasa (17/6/2025).
Baca juga: Ratusan Warga Terdampak Banjir Sidoarjo Mengungsi
Jalan Raya Porong ditutup dua arah, sehingga pengendara melintas di jalan tanggul lumpur Lapindo atau melewati Jalan Alteri Porong.
“Diimbau untuk pengguna jalan Surabaya-Malang atau sebaliknya tidak melewati wilayah Siring dan dapat melewati jalur alternatif melalui Jalan Alteri,” katanya.
Untuk mengatasi masalah banjir ini, BPBD Jatim mengerahkan empat unit pompa yang dioperasikan ke wilayah Desa Siring.
“Pompa dioperasikan dengan mengarahkan pembuangan air menuju waduk Lapindo dan waduk Ketapang sebagai solusi untuk mengurangi dampak banjir di Jalan Surabaya-Malang,” ujarnya.
Laporan BPBD Jatim menyatakan bahwa banjir dengan ketinggian 150 sentimeter ini tidak sampai masuk ke permukiman warga.
“Hingga saat inj banjir di jalur Surabaya-Malang Desa Siring hanya di jalan raya, tidak sampai ke permukiman warga,” ujar dia.
Baca juga: Banjir Sidoarjo, SDN Gempolsari 1 Alihkan Pembelajaran ke Daring
Sementara itu, banjir yang menggenang di area permukiman wilayah Kecamatan Tanggulangin terjadi di Desa Kedungbanteng.
“Jalan desa tergenang dengan ketinggian air kurang lebih 15 sentimeter. Dan saat ini mengalami penurunan perlahan,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang