Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Liburan, Kampung Inggris Kediri Diserbu Pelajar

Kompas.com, 15 Juni 2025, 16:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Kampung Inggris, sebuah kawasan pusat pembelajaran bahasa asing di Kediri, Jawa Timur, kini dipadati pengunjung seiring dengan masuknya musim liburan sekolah.

Terdapat sekitar 165 lembaga kursus di kawasan ini, yang tidak hanya menawarkan kursus bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Arab, Mandarin, dan Perancis.

Selama musim liburan, banyak lembaga tersebut yang menyediakan program khusus bertema short course, yaitu program pembelajaran singkat yang berbeda dari program reguler.

Menurut Dewan Pengawas Forum Kampung Bahasa (FKB) Arsyad Naufal Ngadiono, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan jumlah pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.

Baca juga: Menilik Tren Baru di “Kampung Inggris” Kediri, Belajar Bahasa Mandarin

“Puncak liburannya minggu depan. Kalau jumlah pengunjung saat liburan, bisa sampai 10 ribu pelajar,” ujar Arsyad Naufal Ngadiono kepada Kompas.com, Minggu (15/6/2025).

Data FKB menunjukkan bahwa pada tahun 2024, jumlah peserta kursus, baik program reguler maupun liburan, yang belajar di Kampung Inggris mencapai 67.526 orang.

Pembelajaran bahasa di kawasan ini terus berkembang, dengan metode konvensional di kelas dan model asrama, yang biasanya digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui praktik kegiatan sehari-hari.

Model pembelajaran terbaru yang ditawarkan adalah penggabungan antara bahasa dan pariwisata.

Pembelajaran di salah satu lembaga kursus, Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, medio Juni 2025.Jihan Pembelajaran di salah satu lembaga kursus, Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, medio Juni 2025.

Program ini dirancang untuk peserta yang ingin belajar bahasa sekaligus menjelajahi objek wisata di Kediri, dan ditujukan bagi calon pemandu wisata maupun penikmat wisata.

Program ini salah satunya digagas oleh Arsyad Naufal Ngadiono melalui lembaganya, Master Bahasa, yang berlokasi di Jalan Cempaka, Tegalsari, Tulungrejo, Pare.

“Jadi peserta kita ajak sekalian eksplorasi wisatanya Kediri,” pungkas Arsyad, yang akrab disapa Adi.

Banyaknya pilihan bahasa dan model pembelajaran ini menarik minat para pengunjung, termasuk rombongan pelajar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatun Najah asal Kecamatan Latsari, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Rombongan tersebut terdiri dari satu kelas, yakni kelas 4, yang datang untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris selama sepekan di salah satu lembaga kursus di Kampung Inggris.

“Kami ambil paket liburan seminggu,” ujar Rohmana Najihah, seorang guru pendamping dari MI Hidayatun Najah.

Rohmana, yang akrab disapa Jihan, menambahkan bahwa pihak sekolah berharap program ini dapat menambah bekal pengetahuan siswa dan melatih kemandirian mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau