“Karena selama seminggu penuh, anak-anak dilatih hidup mandiri jauh dari rumah. Ini adalah pengalaman positif yang cukup membekas bagi anak-anak,” lanjutnya.
Jihan juga menyatakan kepuasan terhadap capaian dan pelayanan selama pembelajaran.
Meskipun durasinya singkat, anak didiknya tetap dapat belajar bahasa Inggris secara maksimal karena tinggal di asrama.
“Lingkungan dan para tutornya sangat mendukung. Pelayanan lainnya, seperti makanan, juga memuaskan,” pungkasnya.
Kampung Inggris diinisiasi oleh seorang guru bernama Mr Kalend Osen dengan lembaga kursus bahasa Inggris Basic English Course (BEC) pada tahun 1977.
Atas dorongan Kalend Osen, para alumni BEC kemudian mendirikan lembaga kursus lainnya, yang semakin banyak dan meluas ke bahasa-bahasa lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang