Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inisiatif Tutup Tambang Emas Ilegal di Desa Keboireng Tulungagung

Kompas.com, 7 Juni 2025, 19:42 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menutup aktivitas pendulangan emas ilegal di wilayah tersebut.

Penutupan dilakukan sebagai respons terhadap keresahan warga atas kedatangan orang-orang dari luar daerah yang melakukan pengerukan di area sungai dan tebing.

Warga meyakini, aksi tersebut berpotensi merugikan warga dan merusak lingkungan.

Keresahan warga memuncak karena aktivitas penambangan ilegal tersebut menyebabkan sejumlah dampak negatif.

Selain merusak lingkungan, warga juga khawatir akan masalah keamanan. Banyaknya pendatang yang menginap di sekitar sungai --yang jumlahnya bisa mencapai ratusan orang-- memicu kekhawatiran akan potensi hilangnya barang berharga dan timbulnya tindak kriminalitas.

"Kami khawatir dengan keamanan. Nanti kalau ada barang yang hilang, siapa yang bertanggung jawab," kata Kepala Desa Keboireng Kecamatan Besuki Supirin melalui sambungan telepon, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Pendulang Intan di Banjarbaru Kalsel Tewas Tertimbun Longsor

Inisiatif penutupan tambang ini sepenuhnya dilakukan oleh warga tanpa melibatkan aparat kepolisian atau pun TNI.

"Untuk sementara, saya mengawasi di lingkungan setempat. Jika warga sudah mengimbau, melarang, atau apa pun, tetapi ada orang yang melanggar, kami akan meminta bantuan kepolisian atau penegak perda," tegas Supirin.

Pemerintah desa mengaku tidak memiliki wewenang untuk menindak langsung pelaku pendulang diduga emas tersebut.

Namun, mereka akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memberikan sanksi atau tindakan tegas.

Kerusakan lingkungan akibat pendulangan ilegal, memang belum terlalu parah. Namun, warga mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerusakan yang lebih besar di masa mendatang.

Kerusakan pada tebing-tebing sungai, jika tidak segera ditangani, dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kehidupan warga.

"Kami menjaga ke depannya. Kalau tidak segera ditangani, tebing-tebing itu akan rusak dan dampaknya ke warga kita, ke lingkungan."

Baca juga: Kasus Tambang Ilegal di Hutan Unmul Samarinda Naik ke Penyidikan, Tersangka Belum Ada

"Mau tidak mau, warga bersama Pemerintah Desa sepakat untuk mengusir orang-orang pendatang dari jauh," sebut Supirin.

Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari Perhutani, aparat desa, Polres Tulungagung, Koramil, Kecamatan, dan Satpol PP pun melaksanakan patroli bersama untuk menanggulangi aktivitas pendulangan emas ilegal di Desa Keboireng.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau