Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rayyan, Siswa SD di Lumajang yang Berkurban Kambing Ternaknya Sendiri

Kompas.com, 5 Juni 2025, 06:11 WIB
Miftahul Huda,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Suasana pagi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rohmah di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendadak riuh saat ada siswa yang datang sambil menuntun kambing.

Siswa itu adalah Rayyan Akbar Ramadhan, warga Desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangun.

Ternyata, kambing yang dituntunnya tadi adalah hasil ternaknya yang hendak dijadikan hewan kurban di sekolah.

Putra dari pasangan Yudi Purwanto dan Linda Haulik ini masih duduk di bangku kelas 3 SDIT Ar Rohmah.

Baca juga: Pemkab Lumajang Imbau Masjid dan Musala Tak Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai untuk Bagikan Daging Kurban

Namun, ia sudah mampu menorehkan prestasi spiritual yang patut diacungi jempol dengan menunaikan ibadah kurban seekor kambing.

Keberhasilan Rayyan berkurban tahun ini tidak diraihnya secara instan. Ini merupakan hasil dari ketekunan dan kesabarannya yang luar biasa dalam merawat kambing selama empat tahun penuh.

Sejak usia 5 tahun, saat anak-anak lain mungkin masih asyik dengan mainan, Rayyan sudah mulai menunjukkan minat pada dunia peternakan mini di rumahnya.

Berbekal satu ekor kambing yang diberikan kakeknya empat tahun lalu, Rayyan dengan tekun merawatnya dengan sepenuh hati.

Sedikit demi sedikit, Rayyan menyisihkan uang sakunya untuk membeli satu kambing lagi agar sepasang.

Baca juga: 14 Tahun Jualan Kambing di Pinggir Jalan Nasional Kebumen, Jumali Raup Cuan Jelang Idul Adha

Hingga kini, satu ekor kambing dari kakeknya itu beranak pinak dan menjadi 8 ekor kambing.

"Dulu awalnya dikasih kakeknya kambing 1 ekor jantan, terus saya bilang biar kambingnya jadi banyak harus ada temannya, akhirnya dia nabung dari uang jajannya sendiri buat beli 1 ekor lagi pasangannya," kata Linda, ibu Rayyan, di SDIT Ar Rohmah, Rabu (4/6/2025).

Hampir semua pekerjaan merawat kambing dilakukan sendiri oleh Rayyan, mulai dari memberi makan, membersihkan kandang, hingga memastikan kesehatan hewan-hewannya.

Tentunya, ia tidak sendiri. Ada sang ayah yang senantiasa mendampingi Rayyan merawat kambing-kambingnya.

Perjalanan empat tahun ini bukan tanpa tantangan. Setiap tetes keringat Rayyan seolah investasi untuk masa depan, baik secara materiil maupun spiritual.

Niat mulia Rayyan untuk berkurban bersemi dari pemahaman yang mendalam tentang makna ibadah ini.

Lingkungan sekolah dan keluarga sangat berperan dalam membentuk karakternya. Mereka tak hanya mengajarkan teori agama, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Sapi Kurban Presiden Prabowo Sempat Terjebak Lumpur Saat Dipindah ke Atas Truk

Dari sanalah, keinginan kuat Rayyan untuk berkontribusi dalam perayaan Idul Adha muncul.

"Beberapa hari yang lalu saya tanya, nak kambingnya sudah banyak, mau berkurban kah? Tapi kalau kurban nanti kambingnya berkurang, ternyata anaknya setuju katanya mau berbagi," ucap Linda.

Pada akhirnya, salah satu dari delapan kambing yang dirawat Rayyan dengan penuh cinta itu dipilih untuk menjadi hewan kurban.

Rayyan mengatakan, alasannya mau berkurban yakni ingin berbagi kepada sesama agar mendapatkan pahala.

"Kata bu guru kalau berbagi dapat pahala," ucap Rayyan dengan wajah polos menjelaskan alasannya mau berkurban.

Domba tersebut telah diserahkan ke SD Islam Terpadu Ar Rohmah, tempat Rayyan menimba ilmu.

Setelah shalat Idul Adha nanti, kambing kurban ini akan disembelih, dan dagingnya akan dibagikan kepada warga di sekitar sekolah.

Kepala SDIT Ar Rahmah Yosowilangun Yulia Astutik mengaku bangga dengan kesadaran anak-anak didiknya untuk berbagi. Padahal, secara umur, para siswa ini masih belum baligh.

Namun, kata Yulia, setiap tahun selalu ada saja siswanya yang bisa melaksanakan kurban seperti Rayyan.

“Ini adalah tujuan kami ketika memberikan bimbingan anak-anak untuk berbagi, salah satunya bisa dilaksanakan oleh Rayyan. Dari tahun ke tahun memang ada saja, murid-murid berkurban mandiri, dengan uang sakunya sendiri,” ungkap Yulia.

Kisah Rayyan Akbar Ramadhan adalah pengingat bahwa usia bukanlah penghalang untuk melakukan hal-hal besar.

Ketekunan dan kesabaran, yang diiringi dengan niat tulus, dapat membawa siapa saja pada pencapaian yang luar biasa dan penuh makna.

Semoga kisah Rayyan ini dapat menginspirasi banyak anak lainnya untuk berani bermimpi dan mewujudkan mimpinya dengan semangat pantang menyerah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau