SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang berisi beberapa aturan pada momen perayaan Idul Adha 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
SE Nomor 300/11229/436.8.6/2025 itu memuat imbauan bagi masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling menggunakan kendaraan bak terbuka. Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan.
"Selanjutnya, shalat Idul Adha dilaksanakan di masjid atau area terbuka, dan mengikuti kebijakan pemerintah yang berlaku dengan memelihara kebersihan," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Eri Cahyadi Beri Waktu 5 Hari bagi Toko yang Bebaskan Biaya Parkir untuk Sediakan Jukir Resmi
Lalu, masyarakat diimbau untuk mengaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dan sistem satu pintu dengan tujuan mengantisipasi adanya pencurian di lingkungan sekitar.
Selain itu, Ketua RT dan RW diminta mengingatkan warganya yang hendak bepergian dalam waktu lama untuk memastikan mencabut steker listrik dan regulator gas.
"Mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Beritahu RT atau RW atau tetangga terdekat apabila akan bepergian pada saat libur panjang," ujarnya.
Baca juga: Eri Cahyadi Pimpin Langsung Operasi Pemberantasan Premanisme dan Jukir Liar di Surabaya
Sedangkan, untuk pelaku usaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU), seperti diskotik, panti pijat, kelab malam, karaoke, atau spa, wajib mengakhiri operasional paling lambat pukul 17.00 WIB saat malam Idul Adha.
“Setiap pelaku usaha dilarang memajang, mengedarkan, menjual dan atau menyajikan minuman beralkohol pada malam Idul Adha dan hari raya Idul Adha. Ketentuan ini berlaku juga untuk usaha hotel dan restoran," jelasnya.
Selain itu, pengelola Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) dan pusat perbelanjaan diimbau menyelenggarakan posko pengamanan, untuk mengecek keamanan dan kelaikan setiap wahana secara berkala.
“Seperti menentukan jalur evakuasi atau titik kumpul dan berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam rangka memberi kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengunjung dan karyawan," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang