Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Lokasi Diduga Korban Tanah Longsor di Trenggalek, Ditemukan Tertimbun 10 Meter dalam Tanah

Kompas.com, 21 Mei 2025, 18:54 WIB
Slamet Widodo,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Tim gabungan menemukan tiga titik yang terindikasi korban tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Diduga ketiga korban yang terindikasi tersebut tertimbun tanah longsor dengan ketebalan mencapai 10 meter didalam tanah, Rabu (21/05/2025).

Temuan tiga titik diduga korban tanah longsor di Desa Depok Kecamatan Bendungan tersebut, setelah tim gabungan menerjunkan dua anjing pelacak dari Satuan Brimob Polda Jatim, serta dua anjing pelacak dari relawan SAR Dog.

"Empat anjing pelacak yang kita turunkan yaitu sudah mendeteksi 3 titik yang diduga di tempat tersebut ada korban di dalamnya," kata Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Cari 6 Korban Longsor Trenggalek, Tim SAR Gabungan Kerahkan Anjing Pelacak

Dijelaskan, sekitar pukul 13.00 Wib, alat berat yang melakukan normalisasi jalur bersama tim gabungan, sudah mencapai titik utama lokasi tanah longsor tempat tiga rumah tertimbun.

Sehingga proses pencarian para korban pada Kamis (22/05/2025) bisa menggunakan alat berat dan evakuasi lebih cepat.

"Jadi yang tadi pagi masih menggunakan peralatan manual besok insya Allah sudah bisa menggunakan dua unit alat berat," terang Maliki.

Selain itu, apabila persediaan air dilokasi mencukupi, proses pencarian juga akan menggunakan alat semprot air tekanan tinggi.

"Alat semprot besok akan kita gunakan juga, namun menyesuaikan dengan kondisi ketersediaan air yang ada di area longsor," terang Maliki.

Baca juga: Detik-detik Longsor di Trenggalek, Saat Subolo Lihat 6 Tetangganya di Teras Sebelum Hilang Tertimbun

Pada pencarian hari ini Rabu (21/05/2025), sekitar pukul 15.00 WIB di lokasi utama tepatnya bagian mahkota longsor, terjadi pergerakan tanah. sehingga proses dihentikan sementara.

"Menjadi catatan kita untuk kita waspadai besok supaya tidak ada timbul korban baru," terang Maliki.

Sedangkan kendala dalam proses pencarian serta upaya evakuasi di tiga titik yang terindikasi korban tanah longsor, yakni diduga korban tertimbun tanah di kedalaman 10 meter.

"Lokasi yang diduga terdapat korban cukup dalam tertimbun nya, jadi kurang lebih sekitar kalau dari bawah itu sekitar 10 meter," ujar maliki.

Baca juga: Pencarian 6 Orang Tertimbun Longsor di Trenggalek Terkendala Akses ke Lokasi

Karena alat berat sudah bisa mencapai titik lokasi, maka proses pencarian pada Kamis (22/5/2025) maka seluruh personel gabungan dikerahkan ke titik utama.

"Untuk besok seluruh perkuatan kita arahkan ke titik yang diduga terdapat korban yang tertimpa longsor," kata Maliki.

Diimbau kepada masyarakat, otoritas seluruh tim gabungan yang terlibat dalam proses pencarian korban tanah longsor tersebut adalah Basarnas.

Apabila ada masyarakat yang berkeinginan untuk membantu agar mendaftarkan diri secara resmi menjadi sukarelawan ke Posko Basarnas.

"Kemudian untuk warga masyarakat, kami imbau untuk tidak mendekati area tanah longsor karena masih ada pergerakan tanah. Sehingga hal tersebut justru malah membahayakan warga yang menonton," ujar Maliki.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau