MAGETAN, KOMPAS.com – Kecelakaan kereta api Malioboro Ekspres jurusan Purwokerto - Malang yang menewaskan 4 pemotor dan 3 orang luka-luka sempat didengar oleh Harni, pemilik warung yang berjarak sekitar 10 meter dari pelintasan kereta api, warga Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dia mengaku mendengar suara brak yang cukup keras saat melaksanakan shalat dzuhur.
"Kejadiannya sekitar pukul 12.45 WIB, saya habis shalat dzuhur. Suaranya keras sekali, saat saya keluar sudah pada bergelimpangan di jalan," ujarnya ditemui di warungnya, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Daop 7 Madiun Lakukan Penyelidikan Penyebab Tabrakan KA Malioboro Ekspres dengan 7 Motor
Vina, pedagang buah yang berjarak sekitar 15 meter dari palang kereta api, mengaku juga mendengar suara seperti toples yang jatuh, tetapi keras sekali.
Dia mengaku melihat satu pemotor yang terjatuh setelah motornya terhantam KA Malioboro Ekspres.
Namun, setelah itu suasana menjadi sepi.
"Setelah dengar suara toples jatuh yang keras, saya lihat ada satu pemotor itu terduduk di bawah kereta dekat roda. Dia selamat, setelah itu suasana sepi, hanya orang-orang teriak membantu itu korban. Saya kemudian lari pulang karena takut," katanya.
Kerasnya tabrakan membuat satu sepeda motor korban terpental sekitar 50 meter dari lokasi pelintasan.
Baca juga: Kereta Malioboro Ekspres Tabrak Pengendara Motor Tewaskan 4 Orang, KAI Lakukan Penyelidikan
Diduga, tabrakan terjadi setelah petugas membuka palang pintu kereta.
Saat itu, diduga pintu pelintasan dibuka setelah KA Mataremaja melaju dari arah Timur menuju Yogyakarta.
Setelah pintu dibuka, ternyata dari arah barat melintas KA Malioboro Ekspres sehingga tujuh sepeda motor tertabrak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang