BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kesehatan Sulastri, ibu Rizal Sampurna, pemuda Banyuwangi yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja, terus menurun.
Hal ini diungkapkan kuasa hukum keluarga Rizal, Bagus Trisula, yang menyatakan bahwa Sulastri sempat jatuh sakit akibat mendengar kabar duka tentang anaknya.
“Karena mendengar kabar duka terkait anaknya, pastinya kaget dan ada beban, akibatnya kondisinya jadi agak drop atau sakit,” kata Bagus, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Pengelola Gedung di Kamboja Siap Biayai Pemulangan Jenazah Rizal Sampurna
Rizal, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-30 pada 5 Mei 2025, merupakan anak semata wayang yang dikenal sangat berbakti dalam membantu perekonomian keluarga.
Sulastri, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual nasi bungkus, menjelaskan bahwa Rizal sering pergi merantau untuk membantu keuangan keluarga.
“Pernah kerja di Lampung, Batam, Manado, dan terakhir di Bali,” tutur Sulastri.
Namun, Rizal memiliki kebiasaan tidak memberi tahu ibunya saat ia pergi merantau, termasuk saat ia memutuskan untuk bekerja di Kamboja, di mana ia belakangan diketahui dipekerjakan sebagai scammer.
Ia tidak ingin ibunya khawatir.
Selama berada di Kamboja, Rizal beberapa kali berkomunikasi dengan keluarga dan teman dekatnya, menceritakan keadaan di tempat kerjanya.
Dalam salah satu percakapan, Rizal menunjukkan kepada temannya bahwa ia bekerja dengan tangan terborgol.
Komunikasi terakhir Rizal dengan ibunya terjadi pada 16 Maret 2025, di mana ia meminta doa keselamatan sebelum akhirnya putus komunikasi.
Pada 5 April 2025, seseorang mendatangi rumah Rizal di Banyuwangi dan menginformasikan kepada Sulastri bahwa anaknya telah meninggal dunia pada 17 Maret 2025.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang