Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Jualan Tusuk Sate, Nahrowi Naik Haji Setelah 13 Tahun Menunggu

Kompas.com, 6 Mei 2025, 07:03 WIB
Muhlis Al Alawi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Seorang perajin tusuk sate asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akhirnya dapat naik haji tahun ini.

Ketekunan Nahrowi (52), warga Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, dalam menabung dari hasil menjual tusuk sate itu akhirnya berbuah manis.

Nahrowi yang ditemui pada Senin (5/5/2025) ini mengaku bersyukur setelah belasan tahun menunggu, akhirnya dapat berangkat haji tahun ini.

Ia pun tak menyangka, keuntungan penjualan tusuk sate dapat menjadikannya pergi ke Tanah Suci.

“Saya sangat bersyukur setelah 13 tahun menunggu bisa dipanggil Allah SWT untuk berhaji,” kata Nahrowi.

Baca juga: 2.598 Calon Jemaah Haji Jatim Belum Mendapatkan Visa

Nahrowi bercerita, awalnya ia hanya nekat mendaftar haji pada tahun 2012 kendati belum memiliki pekerjaan yang tetap.

Saat itu, ia hanya memiliki tabungan Rp 5 juta.

Padahal, untuk mendaftar haji, seorang warga harus menyetor uang sebesar Rp 25 juta.

Tekad bulatnya untuk naik haji menjadikan Nahrowi memilih untuk mengangsur kekurangannya selama dua tahun.

“Waktu itu saya hanya memiliki tabungan Rp 5 juta. Sedangkan untuk mendaftar harus memiliki uang Rp 25 juta. Saat itu saya hanya bertani kecil-kecilan tetapi saya nekat mendaftar. Kekurangan yang pendaftaran saya angsur 2 tahun hingga akhirnya lunas,” kata Nahrowi.

Lima tahun kemudian, Nahrowi mencoba peruntungan dengan menekuni usaha tusuk sate.

Baca juga: Kisah Haru Maimunah, Jemaah Haji Asal Medan yang Gantikan Ibunya Berangkat Haji ke Tanah Suci

Dari hasil penjualan tusuk sate senilai Rp 10.000 sampai Rp 18.000 per kilogram, Nahrowi tekun menyisihkan hasil jualannya dan menabung Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per hari.

“Untuk melunasi biaya naik haji, saya membutuhkan uang sebesar Rp 33 juta. Sebenarnya bagi saya yang hanya bertumpu dari usaha tusuk sate berat. Tapi Alhamdulillah, dengan ketekatan hati, bisa terkumpul dan melunasi,” tutur Nahrowi.

Usai melunasi biaya haji, Nahrowi kini fokus persiapan jelang pemberangkatan ke Tanah Suci.

Semua kegiatan persiapan, mulai dari bimbingan manasik haji, tes kesehatan, vaksinasi IPV, meningitis, dan influenza, serta pembagian koper haji, sudah dijalani.

Tak hanya itu, ia rutin berolahraga untuk menjaga stamina, lantaran ibadah haji itu merupakan ibadah fisik.

Selain itu, Nahrowi mempersiapkan perlengkapan haji lain, seperti perlengkapan ibadah haji, dokumen penting, perlengkapan harian, dan logistik.

Baca juga: Kisah Emak-emak di Boyolali Sisihkan Rp 10 Ribu Per Hari untuk Lunasi Biaya Haji, Rutin Sejak 2013

Nahrowi juga banyak berdoa agar saat ibadah haji di Tanah Suci diberikan kesehatan dan kelancaran hingga pulang kembali ke tanah air.

Rencananya, Nahrowi akan berangkat memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Minggu (18/5/2025) pagi.

Saat berada di Tanah Cuci, Nahrowi akan banyak berdoa agar seluruh keluarganya dapat menunaikan ibadah haji.

Untuk itu, ia berharap usai pulang dari Tanah Suci, diberi kelancaran untuk mencari rezeki sehingga dapat memberangkatkan seluruh keluarga, minimal bisa ibadah umrah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau