Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasangan Petani Lansia Madiun Tabung Hasil Panen Padi hingga Bisa Naik Haji

Kompas.com, 29 April 2025, 07:31 WIB
Muhlis Al Alawi,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Suparlan (89) dan Suparmi (78) tak menyangka akan dapat berangkat haji pada tahun ini. Pasalnya, pasangan lanjut usia (lansia) baru mendaftar haji pada tahun 2019.

Rupanya pasutri asal Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ini berangkat lebih awal lantaran masuk dalam kategori jemaah calon haji (JCH) prioritas lansia.

Normalnya, seorang warga dapat berangkat ibadah haji dengan masa tunggu hingga puluhan tahun.

Kendati berusia lansia, Suparlan dan Suparmi tak kalah semangatnya mengikuti manasik haji seperti calon jemaah haji lainnya.

Suparlan terus menggandeng tangan istrinya saat berlatih mengeliling kabah. Kedua calhaj itu masih tampak lincah latihan berjalan tujuh kali mengelilingi kabah.

“Kami mendaftar haji itu di tahun 2019. Sesuai rencana semestinya kami dapat berangkat pada tahun 2023 kemarin. Namun, karena ada pandemi Covid-19 sehingga keberangkatan kami tertunda jadi tahun ini,” tutur Suparlan, Senin (28/4/2025).

Baca juga: Peringatan Kemenag ke Petugas Haji: Layani Jemaah, Bukan Flexing!

Suparlan mengaku bersyukur kendati dalam usia 89 tahun masih diberikan kesempatan menginjakkan kaki ke Tanah Suci bersama sang istri Sarmi yang berusia 78 tahun.

Pasalnya, untuk mendaftar ibadah haji, Suparlan bersama istrinya menabung dari hasil kerja kerasnya sebagai petani selama puluhan tahun.

“Uang hasil panen padi sedikit-sedikit kami kumpulkan. Setelah terkumpul, kami daftar haji bayar sekitar Rp 50 juta berdua," kata Suparlan.

Ia pun berharap saat perjalanan ibadah haji selama sebulan lebih nanti di tanah suci mendapatkan kelancaran dan selamat.

Untuk mempersiapkan fisik dan kesehatan, Suparlan bersama istrinya sering jalan pagi ke sawahnya.

“Persiapan kami saat ini hanya jalan-jalan dengan istri ke sawah, kami ke mana-mana berdua dan saya tidak bisa kalau dipisah dengan istri. Harapan kami semoga di tanah suci nanti dilancarkan ibadah kami, sehat dan selamat,” jelas Suparlan.

Baca juga: Dirjen PHU: Banyak Orang Terlena, Visa Sudah Keluar, tapi Bukan Visa Haji

Sementara itu, Sarmi menyatakan hidayah untuk pergi haji didapat setelah ia dan suami menjalankan ibadah umrah tahun 2015.

Saat berada di depan Kabah, pasutri itu bernazar ingin kembali ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji bersama.

Berbekal nazar itu, Sarmi bersama suaminya rajin mengumpulkan uang hasil hasil panen padi untuk mendaftar haji.

Ia pun bersyukur usaha dan doanya didengar sang pencipta hingga akhirnya dapat berangkat haji tahun ini.

Bagi Sarmi, dapat kembali ke tanah suci merupakan nikmat hidup yang tidak dapat ternilai.

Ia pun berharap diberikan kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji di tanah suci.

“Kami bersyukur alhamdulillah dapat berangkat tahun ini. Usai salat kami selalu berdoa untuk meminta keselamatan, kesehatan, dan kekuatan sehingga ibadah haji kami nanti di tanah suci lancar," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau