SURABAYA, KOMPAS.com - Ayah siswa SD yang dibanting seorang pelatih tim lawan ketika pertandingan futsal berlangsung, bakal tetap melanjutkan proses hukum meskipun terlapor meminta maaf.
Ayah korban, Bambang Sri Mahendra mengatakan, berharap terlapor, BAZ (33) segera mengakui perbuatan yang sudah membuat, BAI (11) mengalami keretakan di bagian tulang ekornya.
"Harapan dari keluarga, secepatnya yang bersangkutan (terlapor) melakukan permohonan maaf," kata Bambang ketika ditemui di Polrestabes Surabaya, Senin (28/4/2025).
Di sisi lain, kata Bambang, pihaknya juga tetap melanjutkan proses hukum yang tengah berjalan. Dia juga telah melaporkan peristiwa dugaan kekerasan itu ke Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Pelatih Futsal SD di Surabaya Banting Lawan Tanding, Ayah Korban: Motifnya Apa?
"Tetap proses hukum saya jalan terus. Biar ada pembajaran hukum lah, biar ada pembajaran hukum terkait apa yang sudah dilakukan (terlapor)," ujarnya.
Bambang mengungkapkan, proses hukum tersebut juga bersifat sebagai pengingat bagi para tenaga pengajar lain. Dengan harapan, mereka bisa lebih menahan emosi ketika betugas.
"Dan ini juga menjadi kaca mata seluruh pendidik, agar tidak melakukan yang terlalu melampaui batas kewenangan selaku pendidik," ujarnya.
Diketahui, korban melaporkan BAZ yang merupakan pelatih tim futsal SDN Simolawang, dengan Pasal Pasal 80 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Diberitakan sebelumnya, beredar video sekelompok anak mengenakan jersey hijau tampak mendatangi tenda biru. Selanjutnya, mereka berselebrasi dengan telapak tangan di belakang telinga.
Akan tetapi, seorang pria dengan kemeja dan bertopi warna hitam secara tiba-tiba berlari mendekatinya. Lalu, dia mendorong salah satu anak-anak dan mendorongnya hingga terpental.
Baca juga: Dibanting Pelatih Futsal Tim Lawan, Siswa SD di Surabaya Mengeluh Nyeri Punggung
Tak hanya itu, pria tersebut juga sempat menunjuk anak yang sudah tersungkur ke tanah. Kemudian, dia terlihat didatangi 2 wasit serta sejumlah orang lain hingga suasana memanas.
"Pertandingan semifinal antara MI alhidayah dan SD simolawang kip di SMP LABSCHOOL UNESA, JI. Kawung," tulis akun Instagram @surabayakabarmetro, dalam unggahannya, Minggu (27/4/2025).
"Pertandingan berjalan normal dan tidak ada permainan kasar dari kedua tim, pertandingan dimenangkan oleh MI al hidayah dan pemain MI al hidayah berselebrasi di depan penonton dan supporter sekolahan," imbuhnya.
Selain itu, akun @surabayakabarmetro menyebut, korban mengalami trauma usai didorong pria dewasa tersebut. Sang anak disebut mengalami keretakan di tulang ekornya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang