Editor
KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menemukan keberadaan Prasasti Sangguran atau yang kini dikenal dengan "Minto Stone". Prasasti bersejarah yang berasal dari Malang, Jawa Timur, itu kini berada di wilayah Desa Minto, Roxburghshire, Skotlandia.
Pemprov Jatim terus melakukan komunikasi yang intensif untuk memulangkan prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno itu di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengaku telah menemui ahli waris keluarga Minto. Menurut Aries, ahli waris keluarga Minto menyambut baik upaya pengembalian prasasti tersebut.
"Ahli warisnya menyampaikan, 'silakan saja, kami dengan senang hati bisa dapat memberikan kontribusi adanya Sangguran ini atau Batu Minto ini bisa kembali ke Indonesia, khususnya ke Jawa Timur dan Kota Batu'," tutur Aries menirukan ucapan perwakilan keluarga Minto, Minggu (27/4/2025), seperti dikutip Kompas.com.
Prasasti Sangguran merupakan peninggalan bersejarah yang ditemukan di daerah Ngandat, sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Prasasti ini diperkirakan berisi informasi penting tentang pergeseran ibu kota Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur. Prasasti Sangguran berangka tahun 928 Masehi, atau setahun sebelum pusat kerajaan dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur.
Prasasti ini menyebut nama Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga atau Dyah Wawa, yang diketahui sebagai raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah. Setelah pemerintahan Dyah Wawa berakhir, pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, yang kemudian lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang.
Prasasti ini berukuran tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter, tebal 32 sentimeter, dengan berat sekitar 3,5 ton.
Pada bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan pada bagian kiri terdapat 15 baris tulisan.