Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Lihat Proyek IGD di 3 RSUD Amburadul, Wabup Sidoarjo: "Black List" Kontraktornya!

Kompas.com, 25 April 2025, 22:45 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

SIDOARJO, KOMPAS.com - Pengerjaan pembangunan IGD (Instalasi Gawat Darurat) di lantai tiga RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) ternyata masih mengecewakan.

Bahkan Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana sampai mengeluhkan kondisi pengerjaan proyek rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo tersebut.

Mimik menemukan beberapa masalah saat sidak ke rumah sakit itu, Jumat (25/4/2025). Bukan pelayanan kurang bagus yang ditemukan, justru proyek pengerjaan lantai di IGD yang dirasa mengecewakan.

Proyek itu baru selesai dikerjakan. Tetapi faktanya, lantainya sudah mengelupas serta sejumlah titik di bagian atap ruangan juga terlihat bekas bocor.

"Saya menyapa beberapa pasien yang kebetulan sedang berobat di sini dan Alhamdulillah pelayanannya bagus. Tetapi justru kami melihat bangunan yang sudah selesai dikerjakan Desember 2024 lalu, sudah amburadul,” kata Mimik.

Baca juga: Kasus DBD di Demak Meningkat, 161 Pasien Dirawat di RSUD Sunan Kalijaga

Mimik tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap pekerjaan gedung ICU di lantai 3 tersebut. Berkali-kali ia ucapkan 'blacklist' kepada Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati yang mendampinginya saat sidak.

Ia meminta Sekda untuk mem-blacklist kontraktor pelaksana pekerjaan jika tidak segera melakukan perbaikan.

Ruang kegawatdaruratan itu seharusnya bisa difungsikan Desember tahun kemarin, sesuai berakhirnya masa kontrak pengerjaannya. Namun sampai 2025 ini ruang tersebut belum dapat digunakan.

“Ini harus dipertanggungjawabkan, siapa pun yang mengerjakan harus bertanggung jawab karena ini anggaran DAK,” tegas Mimik.

Baca juga: Viral Pencuri Ponsel Keluarga Pasien RSUD di Medan, Masuk Kamar Mengaku Hendak Jenguk

Wabup meminta kontraktor tidak main-main dengan pekerjaannya. Pembangunan yang dilakukan harus sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan.

"Jangan asal-asalan jika tidak ingin mendapat sanksi dan blacklist akan dilakukan jika tidak ada tanggung jawab terhadap pekerjaannya," kata dia.

Direktur RSUD Sibar, dr Abdillah Segaf Al Hadad mengatakan bahwa IGD lantai 3 yang selesai pengerjaannya masih masa pemeliharaan. Sesuai kontraknya ada 6 bulan masa pemeliharaan sejak penyerahan pekerjaan Desember 2024 lalu.

Namun Abdillah mengakui sampai April ini masih belum ada perbaikan sama sekali. “Ini memang masih masa pemeliharaan, kita sudah bersurat ke vendor fisik. Kalau kita hitung dimulai Januari, harusnya berakhir bulan Juni, padahal Juli nnanti kita harus pindah menempati ruangan itu,” urainya.

Namun karena ada hal-hal yang harus diperbaiki, pihaknya mengaku tidak bisa segera pindah. Seharusnya pihak vendor fisiknya bisa bergerak cepat menyelesaikan persoalan dengan melakukan perbaikan secepatnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Wabup Sidoarjo Berang Temukan Kerusakan Dari Proyek RSUD Sibar, Ancam Blacklist Pelaksana.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau