Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa yang Jatuh dari Pendulum Jatim Park Berharap Tetap Bisa Kejar Cita-cita Jadi Pilot TNI AU

Kompas.com, 18 April 2025, 18:37 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Siswa korban kecelakaan wahana permainan 360° Pendulum di Jatim Park 1, Kota Batu, Jawa Timur, berinisial RDP (13), tetap berharap bisa mengejar cita-citanya sebagai pilot.

Ibu korban, Ardika Novita Andriani, mengatakan bahwa anak keduanya memiliki cita-cita sebagai pilot TNI Angkatan Udara (AU).

Dia khawatir apabila kecelakaan yang terjadi berimbas terhadap kendala cita-cita anaknya kelak, meskipun secara fisik berkeyakinan sembuh.

Baca juga: Polisi Cari Unsur Kelalaian dalam Jatuhnya Pengunjung dari Wahana Pendulum 360 di Jatim Park 1

"Anak kami punya cita-cita yang dari kecil dipersiapkan dengan matang, cita-citanya sebagai pilot Angkatan Udara (AU). Selanjutnya, setelah lulus SMP nanti, ingin masuk SMA Taruna di Magelang," kata Ardika Novita, Jumat (18/4/2025).

Dia menyampaikan bahwa anaknya memiliki prestasi yang baik di sekolahnya.

Hal itu diharapkan dapat menjadi salah satu modal untuk mengejar cita-citanya.

"Kekhawatiran kami sebagai orangtua, anak saya ini punya cita-cita. Dia sebelumnya berprestasi di SD, nilai-nilainya dari 6 mata pelajaran tertinggi nilainya 100 semua. Di MTs juga di Jalan Bandung, ranking 1, nilainya di atas 90. Dia juga duta lingkungan," katanya.

Baca juga: Remaja Jatuh dari Wahana Pendulum, Jatim Park Tanggung Seluruh Pengobatan

Dia berharap pihak Jatim Park Group ikut bertanggung jawab terkait cita-cita anaknya itu.

Sedangkan ayah korban, Wasis Ridho Atmadei, mengatakan bahwa keluarganya memiliki latar belakang dari TNI AU.

"Keponakan saya pilot Sukhoi di Skuadron 3 Iswahyudi, sering berinteraksi, sehingga anak saya termotivasi sejak kelas 4 SD. Karena pada saat Lebaran, keluarga-keluarga datang, ketika masih taruna pakai seragam kelihatan gagah, akhirnya termotivasi anak saya," katanya.

Bahkan, pihaknya sebelum operasi sempat berkonsultasi dengan dokter tentara.

"Berkonsultasi apakah anak saya pakai pen atau dipakaikan gips untuk penanganan patah tulangnya. Sempat kami menghubungi dokter di TNI AU, sudah diarahkan sehingga kami sepakat untuk tidak dilakukan pen, sehingga pakai gips, supaya tidak ada sayatan. Melihat usia dia yang masih muda, jadi potensi kesembuhannya masih bisa kembali sempurna," katanya.

Sebelumnya diberitakan seorang pengunjung di tempat wisata Jatim Park 1, Kota Batu, Jawa Timur, terjatuh dari wahana permainan pendulum.

Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, pada Jumat (18/4/2025).

Dia menyampaikan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 16.05 WIB di wahana permainan 360° Pendulum.

Korban yang diketahui berinisial RDP (13) merupakan seorang pelajar asal Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau