Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Pencurian Daging Kerbau di Lumajang Marak, Tergeletak Tinggal Tulang

Kompas.com, 28 Maret 2025, 14:29 WIB
Miftahul Huda,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pencurian daging kerbau dengan modus sembelih di tempat kembali terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (28/3/2025).

Sebelumnya, pencurian seperti ini sempat marak di Lumajang pada Agustus 2024.

Setidaknya, ada empat kerbau disembelih di empat lokasi berbeda.

Kala itu, polisi juga sudah menangkap empat orang sebagai tersangka kasus pencurian daging kerbau dengan modus sembelih di tempat.

Baca juga: Pencurian Daging Kerbau dengan Modus Sembelih di Tempat Kembali Terjadi di Lumajang

Rabu pagi, seekor kerbau kembali ditemukan dengan kondisi tersisa bagian kepala, tulang kaki, tulang rusuk, dan saluran pencernaan seperti usus, paru-paru, dan lambung.

Kerbau itu diketahui milik Nuryadi (60), warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Terbaru, kerbau milik Suwarno (46), warga Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, juga bernasib sama.

Kerbau Suwarno ditemukan tergeletak tinggal tulang dan saluran pencernaan di tengah kebun tebu di Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Jumat (28/3/2025).

Baca juga: Alasan Kerbau di Lumajang jadi Incaran Maling, Digembala di Lahan Terbuka dan Tak Pernah Dibawa Pulang

Suwarno mengatakan, sehari sebelumnya atau pada Kamis (27/3/2025), ia meletakkan kerbau miliknya di areal persawahan Desa Kloposawit.

Namun, pagi hari tadi, kerbau yang ditinggalkan sebelumnya itu sudah tidak ada lagi di tempatnya.

Suwaro pun mencari kerbau miliknya dengan cara mengikuti jejak kaki kerbau.

Betul saja, 5 kilometer dari tempat ia menggembala, kerbau yang dicarinya ketemu di tengah ladang tebu dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

"Sore kemarin saya taruh di sawah, tadi pagi saya ke sawah sudah enggak ada, kami cari sama orang-orang ketemu di tebuan sudah mati," kata Nuryadi di lokasi kejadian, Jumat (28/3/2025).

Mendapati kerbaunya sudah mati, Suwarno pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Candipuro.

Usai dilakukan olah TKP, polisi menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

Baca juga: Ramai Pencurian Kerbau di Lumajang, Dagingnya Dijual ke Pasar

Mereka juga curiga kejadian ini masih berkaitan dengan pencurian serupa 2 hari lalu.

Lokasi penyembelihan kerbau dengan tempat pencurian, menurut Lugito, berjarak 5 kilometer dari lokasi pencurian kerbau.

"Pelaku dugaan kami lebih dari satu orang, kami masih belum tahu identitasnya, tetapi tetap akan kami selidiki sampai dapat," ujar Kapolsek Pasirian AKP Lugito.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau