Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Batu Usulkan PSPA Bhima Sakti untuk Sekolah Rakyat

Kompas.com, 27 Maret 2025, 13:19 WIB
Nugraha Perdana,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengusulkan satu lokasi Sekolah Rakyat di Panti Sosial Petirahan Anak (PSPA) Bhima Sakti, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Jawa Timur.

Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan, PSPA Bhima Sakti diusulkan menjadi Sekolah Rakyat karena dinilai telah memiliki fasilitas yang memadai, seperti kamar-kamar dan tempat kegiatan belajar mengajar.

"Sistemnya boarding school, jadi sistem ini biar juga bisa dinikmati oleh kalangan-kalangan yang belum beruntung. Itu saya kira harus kita support program Pak Presiden melalui Menteri Sosial," kata Nurochman, Kamis (27/3/2025).

Baca juga: Mendikdasmen: Siswa Sekolah Rakyat Bisa Masuk Kapan Saja, Tahun Ajaran Tak Seragam

Meski begitu, mengenai usulan lokasi tersebut masih perlu dilakukan survei oleh kementerian terkait untuk mengevaluasi kekurangan yang ada dan apa yang perlu dibenahi.

"Tinggal nanti visitasi dari tim kementerian tentu akan memastikan kekurangannya apa. Itu nanti akan sambil jalan kita akan evaluasi dan sampaikan evaluasi-evaluasi. Apakah kemudian kondisi yang ada sekarang existing itu sudah layak untuk pembelajaran," katanya.

Nurochman mengatakan, pelaksanaan operasional Sekolah Rakyat nantinya menggunakan APBN murni.

Sekolah Rakyat di Kota Batu ditargetkan pada tahun 2025 ini atau 2026 nanti sudah bisa menerima murid.

"Ditargetkan murni dari APBN, kalau ngomong target itu sebenarnya tahun 2025-2026 ini sudah bisa menerima murid," katanya.

Baca juga: Pemkot Malang Usulkan Rusunawa dan Poltekom untuk Lokasi Sekolah Rakyat

Pihaknya juga menyiapkan alternatif lokasi lain, yakni menggabungkan beberapa sekolah SD untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat.

"Tapi kami masih concern mengusulkan satu tempat di PSPA Bhima Sakti," katanya.

Nurochman juga telah meminta Dinas Pendidikan Kota Batu dan Dinas Sosial Kota Batu untuk memetakan potensi murid yang nantinya ikut Sekolah Rakyat.

Nantinya, Sekolah Rakyat ini mulai jenjang SD, SMP, dan SMA.

"Untuk pengajarnya kita punya banyak lah ya di Batu, sejalan konsep visi misi kami kan ada praktisi mengajar. Itu salah satunya nanti juga akan menjadi salah satu kekuatan, jadi seperti Pak Kapolres itu bisa mengajar seperti memberi materi lalu lintas," katanya.

Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pembentukan Sekolah Rakyat bertujuan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan sistem boarding school.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau