SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial AP (25) ditangkap aparat kepolisian setelah diketahui menanam ganja di rumahnya yang terletak di Jalan Gadukan Timur, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian menerima informasi mengenai aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.
Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Suria Miftah Irawan, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikan.
Baca juga: WNA asal Mesir yang Bawa Ganja Pernah Jualan Kebab dan Sering Buat Keributan di Jayapura
"Lalu dilakukan penangkapan tersangka dan ditemukan barang bukti tersebut yang diakui milik serta berada dalam penguasaan tersangka," kata Miftah saat dikonfirmasi pada Senin (17/3/2025).
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan 13 pohon ganja dengan tinggi yang bervariasi, mulai dari 70 centimeter hingga 6 centimeter.
"Barang bukti yang diamankan sebanyak 13 pohon ganja dengan tinggi beragam, yakni 70 centimeter, 54, 45, 33, 25, 10, 8, 7, 5 serta tiga tanaman setinggi 6 centimeter," ungkapnya.
Miftah juga menambahkan bahwa tersangka mengaku membeli ganja melalui sebuah akun di Instagram.
"Tersangka mendapatkan narkotika berjenis ganja tersebut dengan cara membeli dan menerima secara ranjau dari akun Instagram, seharga Rp 250 ribu, di bawah pohon kawasan Bendul Merisi," ujarnya.
Lebih lanjut, Miftah menjelaskan bahwa tersangka membeli tiga poket berisi batang, daun, bunga, dan biji ganja.
Baca juga: Kedapatan Bawa Ganja di Jayapura, WNA Asal Mesir Ditangkap Polisi
"Selanjutnya dipilih bijinya saja dengan maksud untuk ditanam kembali dan sisanya digunakan sendiri," tambahnya.
Selain tanaman ganja, petugas juga mengamankan barang bukti lainnya, termasuk satu set lampu grow light, sebuah aerator, dan satu unit handphone merek Xiaomi Mi A2 Lite berwarna emas.
Penangkapan ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan aktivitas ilegal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang