PASURUAN, KOMPAS.com - Penukaran uang baru di Kota Pasuruan yang digelar Kantor Perwakilan (KPWi) Bank Indonesia (BI) Malang tidak banyak diketahui warga. Apalagi, untuk menukarkan uang, warga harus mendaftar secara online terlebih dahulu.
"Tadi petugasnya bilang enggak bisa tukar langsung, harus pakai aplikasi dan sudah pesan sebelumnya," ujar Sya'roni, warga Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (13/3/2025).
Ia mengaku tidak mengetahui bahwa ada jadwal penukaran uang pecahan baru di area Alun-alun Kota Pasuruan yang digelar hari ini, Kamis.
Baca juga: Polres Pasuruan Bongkar Produsen Minyak Goreng Ilegal Rumahan dengan Omzet Rp 120 Juta Per Bulan
Padahal, ia sangat memerlukan uang baru tersebut untuk kebutuhan Lebaran nanti.
"Iya kecewa, karena tadi saya dari Bangil ke Pasuruan itu butuh waktu 30 menit lebih. Ia berharap tahun depan ada sosialisasi lebih masif," katanya.
Siti Aminah, warga Bugul Kidul, Kota Pasuruan, juga kecewa karena tidak mengetahui cara untuk menukar uang baru.
Baca juga: Hendak Eksplorasi Tempat Angker, Kreator Konten Temukan Kerangka Manusia di Goa Pletes Malang
Dia berharap, cara menukar uang tidak harus melalui aplikasi, tetapi bisa secara langsung.
"Karena saya 'gaptek', tidak selalu update informasi. Maklum, Pak, saya sudah tua, jadi jarang tahu informasi," katanya.
Berbeda dengan Enjang Nurohmah yang mengaku sudah mengetahui jadwal penukaran sekaligus caranya. Sebab, sudah tiga tahun terakhir pada setiap Ramadhan, ia selalu mencari informasi penukaran uang.
"Saya daftarnya di aplikasi minggu lalu, jadi sudah pesan di pintar.bi.go.id. Tahun ini saya tukar Rp 2,5 juta," katanya.