Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Batu Raksasa Jatuh dari Tebing Setinggi 50 Meter di Jalur Piket Nol Lumajang, Warga: Seperti Gempa

Kompas.com, 28 Februari 2025, 18:21 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah batu raksasa dengan panjang lebih dari 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter terjatuh dari tebing setinggi 50 meter di Jalur Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kejadian ini mengakibatkan jalur penghubung Lumajang-Malang via Piket Nol lumpuh total karena batu tersebut menutupi seluruh badan jalan.

Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa tingginya tebing membuat batu besar yang jatuh pecah menjadi dua bagian saat menghantam jalan.

Baca juga: Longsor di Jalur Piket Nol di Lumajang Mulai Dibersihkan, Arus Lalu Lintas Buka Tutup

Ajib, pemilik warung di dekat lokasi longsor, mengungkapkan bahwa sebelum batu tersebut terjatuh, terdengar suara gemuruh keras yang diikuti dengan hantaman.

"Awalnya suara gemuruh grusuk-grusuk gitu, kami pikir longsor biasa tanah, gak tahunya ada batu besar yang jatuh, keras suaranya, kerasa getar juga kayak gempa itu," ujar Ajib di lokasi kejadian.

Beruntung, longsor berupa batu besar, tanah, dan pohon tidak merusak warung miliknya.

"Untung gak kena, lumayan jauh juga kan, tapi ya ngeri juga," tambahnya.

Erik, warga setempat, melaporkan bahwa arus lalu lintas saat itu cukup ramai dengan angkutan tambang dan kendaraan pribadi.

Namun, sebelum longsor terjadi, semua kendaraan berhenti dalam radius 50 meter dari titik longsor.

Baca juga: Penyebab Batu Raksasa Jatuh dari Tebing Setinggi 50 Meter di Piket Nol Lumajang

"Warga sini kan biasa dengar suaranya kok kayak mau longsor jadi berhenti dulu, ternyata longsor betulan, ada yang rekam juga tadi," ujar Erik.

Kapolsek Candipuro, AKP Lugito, menjelaskan bahwa penyebab jatuhnya batu raksasa ini bukan karena hujan, melainkan kondisi tebing yang sudah labil akibat proyek pembangunan jalan nasional.

"Kalau hujan tidak, karena dari kemarin juga tidak hujan, ini memang tebingnya itu tanahnya sudah labil jadi tiba-tiba saja tergelincir dan jatuh ke jalan," kata Lugito di lokasi kejadian.

Lugito memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini, meskipun terjadi saat arus lalu lintas cukup ramai.

Namun, akibat kejadian ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan hingga 2 kilometer.

Polisi terpaksa menutup jalan karena material longsor menutup seluruh badan jalan.

Selain itu, batu berukuran besar yang berada di pinggir tebing dikhawatirkan akan jatuh juga jika banyak getaran dari kendaraan bermotor.

Baca juga: Longsor Jalur Piket Nol Lumajang, Batu Raksasa Jatuh dari Tebing Setinggi 50 Meter

Lugito meminta pengendara untuk balik arah dan melintasi jalur lain seperti via Curah Kobokan atau via Probolinggo.

"Kalau korban nihil, saat ini jalan ditutup total sampai pembersihan selesai, silakan gunakan jalur lain," ujar Lugito.

Kini, proses pembersihan material longsor dari badan jalan sedang berlangsung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau