LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah batu raksasa tiba-tiba terjatuh dari tebing setinggi 50 meter di Jalur Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (28/2/2025).
Batu dengan panjang lebih dari 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter ini jatuh dari tebing pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Longsor Jalur Piket Nol Lumajang, Batu Raksasa Jatuh dari Tebing Setinggi 50 Meter
Akibatnya, jalur penghubung Lumajang-Malang via Piket Nol lumpuh lantaran batu menutupi seluruh badan jalan.
Kapolsek Candipuro AKP Lugito mengatakan, penyebab jatuhnya batu raksasa ini bukan air hujan.
Sebab, beberapa hari terakhir, cuaca di sekitar Jembatan Gladak Perak ini cerah dan tidak diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Lugito menduga, kondisi tebing yang sudah labil akibat proyek pembangunan jalan nasional menjadi penyebab jatuhnya batu berukuran jumbo ini.
"Kalau hujan tidak, karena dari kemarin juga tidak hujan, ini memang tebingnya itu tanahnya sudah labil jadi tiba-tiba saja tergelincir dan jatuh ke jalan," kata Lugito di TKP, Jumat (28/2/2025).
Selain batu besar, longsor yang turun dari tebing juga berupa tanah dan batang pohon yang langsung menutup jalan.
Baca juga: Jam Kerja ASN di Lumajang Dikurangi 1 Jam Selama Ramadhan, Jumat Hanya Masuk 4 Jam
Lugito memastikan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini meski terjadi saat arus lalu lintas cukup ramai.
Namun, akibat kejadian ini, arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan hingga 2 kilometer.
Polisi terpaksa menutup jalan karena material longsor menutup seluruh badan jalan.
Ditambah, terdapat batu berukuran besar yang berada di pinggir tebing dikhawatirkan akan jatuh juga jika banyak getaran dari kendaraan bermotor.
Lugito meminta pengendara untuk balik arah dan melintasi jalur lain seperti via Curah Kobokan atau via Probolinggo.
"Kalau korban nihil, saat ini jalan ditutup total sampai pembersihan selesai, silakan gunakan jalur lain," ujar Lugito.
Sampai berita ini ditulis, proses pembersihan material longsor dari badan jalan masih dilakukan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang