BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tumpahan oli bekas mencemari kawasan Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur pada Rabu (19/2/2025).
Terkait hal tersebut, Polresta Banyuwangi yang mendapatkan laporan dari masyarakat mendatangi lokasi dan melakukan pengambilan sampel oli.
“Anggota Polairud Polresta Banyuwangi sudah turun ke lokasi Pantai Bangsring dan sudah mengambil sampel,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Pantai Bangsring Banyuwangi Tercemar Cairan Diduga Oli, Pariwisata dan Biota Laut Terancam
Namun, Rama tak merinci akan dibawa ke mana sampel oli tersebut.
Ia mengatakan bahwa setelah pengambilan sampel, petugas akan melakukan penyelidikan, yaitu melalui pengumpulan bahan dan keterangan asal aliran oli tersebut menggunakan kapal patroli.
“Dilanjutkan melakukan lidik pulbaket asal aliran oli menggunakan kapal patroli,” tuturnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh pengelola Bangsring Underwater, Wildan Sukirno, yang mengatakan bahwa polisi telah datang mengambil sampel oli.
Namun, Wildan juga mengatakan tidak tahu akan dikemanakan sampel tersebut. Ia menyatakan bahwa polisi yang datang hanya mengecek benar tidaknya peristiwa pencemaran.
“Katanya tadi mereka hanya ingin menunjukkan ke komandan ternyata benar ada tumpahan oli,” ujar Wildan.
Baca juga: Bangsring Underwater Banyuwangi Tercemar, Wisatawan Berlumuran Oli
Peninjauan juga dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Camat Wongsorejo, Polsek Wongsorejo, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
Namun, dari sekian banyak pihak yang meninjau, Wildan menyayangkan tidak adanya pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banyuwangi yang datang.
Padahal, dia menunggu KSOP untuk turun melakukan pengecekan karena pencemaran oli tersebut diduga berasal dari kapal-kapal nakal yang ada di sekitaran perairan tersebut.
“Harapan kami syahbandar bertanggung jawab dengan melihat dan survei lokasi. Yang lain turun. Tanggung jawab syahbandar, dia yang mengatur kapal-kapal itu,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang