MALANG, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa di Warung Isor Nongko yang terletak di Jalan Gajahmada, Kota Malang, Jawa Timur.
Pada Jumat (14/2/2025), warung tersebut tampak lebih ramai dari biasanya.
Tidak hanya pelanggan yang datang untuk menikmati makanan, tetapi juga tenaga kesehatan dari PSC 119 dan Dinas Kesehatan Kota Malang yang membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga sejak pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
Menurut dr. Jefri yang bertugas dari tim dokter spesialis emergency, program ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kota Malang untuk melakukan skrining kesehatan masyarakat.
Baca juga: Hari Ketiga, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bima Sepi Peminat
"Pada dasarnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Terkadang, di tempat-tempat konvensional seperti puskesmas, orang enggan memeriksakan kesehatannya. Maka, kami memilih lokasi-lokasi yang lebih unik dan dekat dengan keseharian warga, seperti warung makan ini," tuturnya kepada jurnalis, termasuk Kompas.com, pada Jumat (14/2/2025) pagi.
Pihaknya menyasar warung makan mengingat warung makan adalah tempat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari warga.
“Biasanya, orang baru ke puskesmas kalau sudah sakit. Tapi di sini, mereka bisa cek kesehatan sambil menikmati sarapan atau makan siang. Mereka tetap menjalani aktivitas biasa, tetapi sekaligus mendapat manfaat kesehatan,” imbuhnya.
Sedangkan layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan asam urat.
Suasana pemeriksaan gratis yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Malang dan ditangani langsung ditangani tim PSC 911 dan dokter spesialis emegency FK Universita Brawijaya di warung makanan Isor Nongko Kota Malang, Jumat (14/2/2025) pagi.Sebab, tiga aspek ini sering kali luput dari perhatian, padahal memiliki dampak besar bagi kesehatan.
“Tekanan darah tinggi, misalnya, bisa berujung pada stroke jika tidak dikontrol sejak awal. Begitu juga dengan kolesterol dan asam urat yang dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup,” kata dr. Jefri.
Baca juga: Daftar Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berdasarkan Usia
Program ini juga melibatkan dokter spesialis emergency dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB). Setelah melakukan pemeriksaan, mereka memberikan konsultasi dan edukasi mengenai pola hidup sehat.
Jika ditemukan hasil pemeriksaan yang memerlukan tindak lanjut, warga akan diarahkan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, meskipun disebut "gratis," dokter asal Jakarta itu menegaskan bahwa program ini dibiayai oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Bukan berarti layanan ini muncul begitu saja, tetapi ini bagian dari program yang sudah direncanakan. Kami ingin memastikan warga memiliki akses mudah terhadap pemeriksaan kesehatan dasar tanpa harus terbebani biaya," ujar dr. Jefri.
Dengan pendekatan inovatif ini, antusiasme masyarakat pun cukup baik.
Banyak pengunjung warung yang awalnya hanya mampir untuk makan, akhirnya ikut serta dalam pemeriksaan ini.
Untuk itu, ke depannya, banyak masyarakat diharapkan semakin peduli terhadap kesehatannya tanpa harus menunggu sakit.
Sebab, kesehatan yang terjaga bukan hanya tentang mengobati, tetapi juga tentang mencegah sejak dini.
"Harapannya, semakin banyak warga yang sadar akan pentingnya kesehatan. Kalau hasil pemeriksaan baik, tentu kita bersyukur. Tapi jika ada masalah yang terdeteksi, kita bisa segera melakukan pencegahan sebelum menjadi penyakit serius yang membutuhkan biaya besar," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang