Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Pasuruan Ingatkan Calon Haji Lunasi Biaya Tahap I

Kompas.com, 14 Februari 2025, 11:05 WIB
Moh. Anas,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan mengingatkan calon jemaah haji (calhaj) untuk tahun 2025 agar segera melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).

Batas pelunasan Bipih pada tahap pertama ditetapkan maksimal hingga 14 Maret 2025.

Besaran Bipih akan disesuaikan berdasarkan embarkasi masing-masing calhaj.

"Seperti surat dari Kemenag RI, bahwa di masing-masing daerah agar menyampaikan informasi batas pembayaran pelunasan tahap 1 ke calon jemaah haji."

"Dan mulai hari ini kami sampaikan ke calhaj by name by address," ujar Bahrul Ulum, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Jumat (14/02/2025).

Baca juga: Keppres Pelunasan Biaya Haji 2025 Terbit, Cek Rinciannya di Tiap Embarkasi

Dalam surat Kemenag RI tertanggal 13 Februari 2024 mengenai pelunasan Bipih tahap 1, disebutkan bahwa pelunasan dimulai 14 Februari hingga 14 Maret 2025.

Calhaj yang berhak melunasi terdiri dari calhaj yang masuk dalam alokasi kuota pemberangkatan untuk musim haji tahun berjalan (2025) serta prioritas jemaah haji reguler yang berusia lanjut.

"Termasuk bagi kuota cadangan yang sudah kami beritahukan kepada jemaah haji melalui pengumuman atau surat juga bisa melunasi," tambahnya.

Untuk calhaj asal Kabupaten Pasuruan yang berangkat melalui embarkasi Surabaya, besaran Bipih ditetapkan Rp 60.955.751.

Calhaj sudah melakukan setoran awal sebesar Rp 25 juta di bank, dengan tambahan nilai manfaat sebesar Rp 2.293.753.

Oleh karena itu, calhaj harus melunasi kekurangan dari nilai Bipih sebesar Rp 33.661.998.

"Nah, besaran Bipih tersebut berbeda-beda tergantung embarkasi. Untuk melihat besaran biaya haji yang harus dilunasi dan tata cara pelunasan, calhaj bisa menggunakan aplikasi 'Haji Pintar'," ungkap Bahrul.

Baca juga: Kemenag: 11.232 Jemaah Haji Khusus Telah Lunasi Biaya Haji

Untuk tahun 2025, jumlah jemaah haji yang terdaftar di Kemenag Kabupaten Pasuruan mencapai 1.512 orang, dengan kuota cadangan sebanyak 315 orang.

"Jadwal pemberangkatan belum diumumkan, tetapi untuk Kabupaten Pasuruan diperkirakan akan masuk gelombang II, kemungkinan pada pekan terakhir Mei 2025. Kepastiannya masih menunggu pengumuman resmi," pungkasnya.

Sementara itu, M. Hidayat, salah satu calhaj asal Kabupaten Pasuruan, mengungkapkan rasa senangnya setelah mengetahui besaran Bipih yang dikeluarkan Kemenag.

Meskipun merasa biaya haji masih tergolong mahal, ia bertekad melunasi dan melaksanakan ibadah haji yang telah dinantikannya selama 13 tahun.

"Ya, harus tetap bersyukur karena ibadah ini (haji) sudah saya tunggu belasan tahun lalu. Semoga saya bisa melunasi dan berangkat haji dengan lancar," kata Hidayat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau