SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mencatatkan sejarah baru dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pemecahan rekor itu melalui program mobilitas akademik yang menghasilkan 9.270 karya inovatif dari mahasiswa.
Pencapaian ini diumumkan dalam Festival Mobilitas Akademik Mahasiswa yang berlangsung di Lapangan Rektorat Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Sabtu (8/2/2025).
Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Martadi, menyatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil implementasi program mobilitas akademik yang melibatkan sekitar 9.000 mahasiswa.
Baca juga: 22 Prodi Baru Unesa dan Daya Tampungnya di SNBP 2025, Ada Kebidanan hingga Kecerdasan Artifisial
"Program mobilitas akademik ini bagian dari kebijakan nasional yang telah kami adaptasi dalam berbagai bentuk, mulai dari magang, penelitian, studi independen, proyek desa, dan lainnya," ujarnya.
Martadi menjelaskan bahwa dari total 9.270 karya yang dihasilkan, beberapa mahasiswa bahkan mampu menciptakan lebih dari satu karya inovatif.
Semua karya tersebut telah melalui proses kurasi ketat sebelum didata dan diunggah.
"Yang terpenting, karya ini perlu disebarluaskan ke mahasiswa lain, masyarakat, serta mitra dunia usaha dan industri (DUDI), sehingga bisa menjadi inspirasi dan diterapkan dalam skala lebih luas," tambahnya.
Senior Manager MURI, Triyono, mengungkapkan bahwa pencapaian Unesa ini belum pernah terjadi sebelumnya di perguruan tinggi manapun di Indonesia.
Baca juga: Kapan Jalur Golden Ticket 2025 di IPB, Unair Unesa, dan ITS Dibuka?
"Mahasiswa mobilitas akademik dengan jumlah karya inovatif sebanyak ini adalah hal luar biasa."
"Unesa mencetak sejarah dengan menjadi pelopor dalam menciptakan karya yang tidak hanya diunggah tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak," kata Triyono.
Festival yang mengusung tema "Strengthening the SDGs through Integration with Digital Technology" ini juga mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Aisyah Endah Palupi.
"Kegiatan ini membuktikan bahwa produk mahasiswa tidak hanya sekadar tugas akademik, tetapi memiliki nilai manfaat yang nyata bagi masyarakat."
"Bahkan, karya-karya mereka bisa membawa nama Unesa dan Indonesia ke tingkat internasional," ungkap Aisyah.
Baca juga: Dosen FK Unesa Sebut Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa
Aisyah berharap mahasiswa yang menjalani program akademik di luar negeri dapat menjadi duta yang mewakili Indonesia dalam menciptakan inovasi berkelas dunia.
Triyono menambahkan bahwa sebagai bentuk apresiasi, MURI memberikan penghargaan kepada Unesa.
"Semoga ini bisa memotivasi kampus-kampus lain untuk terus menghasilkan inovasi baru yang berdampak besar bagi pendidikan di Indonesia," harapnya.
Martadi menekankan bahwa Unesa akan terus berkomitmen memastikan setiap produk yang dihasilkan mahasiswa memiliki nilai manfaat bagi masyarakat maupun dunia industri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang