MADIUN, KOMPAS.com - Beberapa peternak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menolak melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi mereka.
Penolakan ini disebabkan kekhawatiran peternak sapi mereka akan jatuh sakit setelah divaksin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Paryoto, mengonfirmasi kepada Kompas.com pada Selasa (4/2/2025) mengenai penolakan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa meskipun ada peternak yang menolak, jumlahnya tidak signifikan.
Baca juga: Stok Vaksin PMK di Kediri Kosong
“Paling hanya satu dua saja yang menolak (sapinya divaksin PMK). Alasannya mereka takut karena sapi yang divaksin adalah sapi sakit,” ungkap Paryoto.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa vaksin PMK sebenarnya diberikan kepada sapi yang sehat. Setelah divaksin, sapi akan memiliki kekebalan terhadap virus PMK.
“Mereka takut, sapi tidak apa-apa kok malah vaksin nanti malah sakit,” tambahnya.
Untuk mengurangi penolakan vaksin PMK, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun akan melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada kelompok peternak.
Sosialisasi ini tidak hanya mencakup vaksinasi, tetapi juga berbagai masalah terkait ternak yang dapat disampaikan oleh petani.
Paryoto juga mengeklaim kasus PMK di Kabupaten Madiun telah melandai seiring dengan meningkatnya angka vaksinasi pada hewan ternak.
Baca juga: Kasus Harian PMK di Jatim Turun, Vaksinasi Hewan Ternak Terus Dilakukan
Saat ini, vaksinasi PMK pada ternak telah mencapai 65 persen dari total 3.525 dosis yang diterima.
“Kasus PMK sudah melandai karena sudah terkontrol. Terakhir tinggal 15 ekor dalam pemantauan,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan untuk melindungi hewan ternak dari PMK, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun akan menerima bantuan 10.000 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jawa Timur.
Vaksin ini akan disuntikkan kepada sapi, kambing, dan babi.
Sebelumnya, petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun telah memulai vaksinasi PMK pada sapi di 15 kecamatan sejak Senin (20/1/2025).
Vaksinasi ini dilakukan setelah Pemkab Madiun menerima bantuan 3.525 dosis dari Pemprov Jawa Timur.
Baca juga: Saat Harga Sapi di Kebumen Anjlok hingga 50 Persen akibat Wabah PMK
Paryoto mengungkapkan, vaksinasi pada sapi merupakan upaya pencegahan dan pengendalian PMK di daerah tersebut.
“Tahap pertama ini kami dapat 3.525 dosis dari provinsi yang akan disebar oleh lima tim kami ke seluruh kecamatan."
"Untuk itu, kami mengimbau peternak untuk koordinatif dengan petugas menyiapkan ternaknya untuk divaksin karena terkadang ada peternak yang tidak membolehkan ternaknya divaksin,” kata Paryoto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang