Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Vaksin PMK di Kediri Kosong

Kompas.com, 1 Februari 2025, 16:54 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Stok vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK), baik di wilayah Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri, Jawa Timur tengah kosong. 

Padahal, para peternak sangat berharap adanya vaksin tersebut untuk mengantisipasi wabah PMK yang menyerang ternak sapi mereka.

Dicki Saputra, seorang peternak sapi mengatakan, kondisi wabah ini dirasa sangat menggangu dan membuat was-was.

Sebab, meskipun menyerang ternak, wabah PMK berdampak secara psikologis maupun ekonomi ke pemiliknya.

Oleh karena itu, para peternak berharap pemerintah lebih cepat dan tanggap lagi dalam penanganannya dan sangat membutuhkan keberadaan vaksin tersebut.

“Kami berharap pemerintah segera memberikan obat yang cepat dan tepat. Selain itu, jumlah kuota vaksinasinya ditambah. Sebab vaksinasi yang kemarin masih banyak yang belum dapat,” ujar Dicki Saputra, Jumat (31/1/2025).

Baca juga: Darurat PMK, Pemprov Jatim Siapkan Rp 25 Miliar untuk Pengadaan 320.000 Vaksin

Adapun kekosongan vaksin ini diprediksi akan terjadi hingga minggu kedua Februari. Ini menyusul pendistribusian dari pemerintah provinsi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Retno Harini mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu kedatangan vaksin tersebut.

“Saat ini tidak ada vaksinasi karena stok kosong. Februari ini datang nunggu kabar dari provinsi,” ujar Retno, Jumat.

Ia mengatakan, hingga akhir Januari kemarin, sebagai bagian dari gelombang pertama vaksinasi, pihaknya telah mendistribusikan vaksin PMK sebanyak 300 dosis vaksin.

Vaksinasi massal itu dilakukan oleh beberapa tim kesehatan dan monitoring di beberapa titik peternakan maupun basis laporan permintaan peternak.

Untuk jumlah kasus PMK di Kota Kediri, sejauh ini ada 60 kasus dengan 1 sapi di antaranya mati.

Baca juga: Stok Vaksin PMK Gratis di Lumajang Terbatas, Peternak Diminta Vaksinasi Mandiri

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan hal yang sama, yakni pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin dari provinsi.

“Sekarang stok vaksin kosong. Tanggal 10 nanti ada dropping dari provinsi,” ujar Tutik Purwaningsih, Jumat.

Sebanyak 7.050 dosis vaksin sudah didistribusikan dalam vaksinasi massal gelombang pertama di Kabupaten Kediri.

Tutik menyampaikan, wabah PMK saat ini melandai di Kediri jika dibandingkan awal Januari lalu. Meski demikian, kematian ternak masih terjadi.

“Total kasus ada 1.061 kasus dan di antaranya ada 40 kematian,” ucapnya. 

Baca juga: Saat Harga Sapi di Kebumen Anjlok hingga 50 Persen akibat Wabah PMK

Meski stok vaksin kosong, Tutik memastikan pihaknya terus melakukan penanggulangan, baik untuk penanganan sapi yang sakit maupun sosialisasi soal penyakit. 

Pihaknya juga mengimbau para peternak turut meningkatkan kesehatan ternaknya dan menjaga kebersihan kandang sebagai antisipasi serangan PMK. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Surabaya
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
Surabaya
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam
Surabaya
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Pengakuan Terduga Pencuri yang Bacok Aiptu Kurniawan di Lumajang
Surabaya
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Di Tengah Gegap Gempita Laga, Suporter Persewangi Kumpulkan Donasi untuk Bencana Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau