Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Hari, Ada 2 Temuan Bayi yang Ditinggal Orangtuanya di Jombang

Kompas.com, 4 Februari 2025, 14:27 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Dalam tiga hari terakhir, masyarakat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dua kali dihebohkan dengan penemuan bayi yang diduga ditinggalkan atau dibuang oleh orangtuanya.

Penemuan bayi pertama terjadi pada Minggu (2/2/2025) pagi, di sebuah warung kosong di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Kepala Polres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan, penemuan bayi berawal dari suara tangisan bayi yang berasal dari sebuah warung kosong.

Warga sekitar yang penasaran kemudian mendatangi sumber suara dan menemukan bayi yang sedang menangis di dalam bak mandi.

Baca juga: Warga Semarang Dikagetkan Penemuan Bayi di Ruko Kosong

Di tempat penemuan bayi, ditemukan selimut yang melekat, tas berisi pakaian bayi, serta peralatan bayi.

“Bayi berjenis kelamin laki-laki, berusia sekitar empat bulan. Kondisinya sehat,” kata Ardi, Senin (3/2/2025) kemarin.

Ia menjelaskan, petugas dari Polsek Diwek dan Polres Jombang tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap sosok pembuang bayi, maupun motif yang melatarbelakangi.

Penemuan bayi berikutnya terjadi Selasa (4/2/2025) pagi. Bayi tersebut ditemukan di bahu jalan, di Dusun Gondang, Desa Carangwulung, Kabupaten Jombang.

Bayi yang diduga sengaja dibuang atau ditinggalkan orang tuanya tersebut, ditemukan warga sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Cerita di Balik Penemuan Bayi di Atap Rumah Warga Surabaya: Pelaku Mengaku Malu

Camat Wonosalam Haris Aminuddin mengungkapkan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di dalam kardus yang diletakkan di bahu jalan.

Saat ditemukan, bayi di dalam kardus itu dalam keadaan hidup dan badannya terbungkus kain hijau.

“Lokasinya (penemuan) berjarak sekitar 10 meter dari Pustu (Puskesmas) Desa Carangwulung. Jenis laki-laki, ditemukan masih dalam keadaan hidup,” kata Haris, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Ia menjelaskan, penanganan medis terhadap bayi tersebut telah diserahkan kepada petugas dari Puskesmas Wonosalam.

Sementara, penanganan kasusnya telah diambil alih oleh Kepolisian Sektor Wonosalam.

“Dari pihak Polsek Wonosalam dan bidan desa sudah membawa bayi tersebut ke Puskesmas Wonosalam untuk penanganan lebih lanjut,” kata Haris.

Baca juga: Penemuan Bayi di Atap Rumah Warga Surabaya, Ditemani Kucing Saat Nangis

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau