SURABAYA, KOMPAS.com - Hujan turun membasahi jalanan Kampung Pecinan Kapasan Dalam, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (26/01/25) kemarin.
Meski begitu, cuaca itu tak sedikit pun mengurangi semangat dan kemeriahan Kapasan Feast Imlek 2025.
Derap musik barongsai dan aroma kuliner khas Tionghoa seakan mengalahkan decakan hujan, memenuhi udara malam dengan kegembiraan.
Di antara lampion-lampion yang menyala dan guyuran air yang tak kunjung reda, para pengunjung yang terdiri dari berbagai usia, tampak antusias menelusuri setiap sudut kawasan wisata bersejarah ini.
Baca juga: 30 Rekomendasi Item Hampers Imlek yang Bermakna dan Berkesan
Hujan seakan tak mampu meredam semangat mereka menjelajahi warisan budaya.
Salah satu gerai yang ada di jalan Kapasan Dalam, Surabaya, dalam momen Kapasan Feast Imlek 2025.Rika Amelia, mahasiswa yang merantau di Surabaya, tersenyum lebar ketika mendapati area festival tetap penuh pengunjung meski diguyur hujan.
"Meski hujan di sini sangat ramai. Tadi juga ada sambutan dari Suk Dhony Jhung, master kungfu yang ada di kampung sini," ujarnya sambil mengeratkan jaket.
Tak hanya itu, stan-stan UMKM juga tetap berdiri kokoh. Pedagang dengan sigap memasang pelindung, menjaga dagangan mereka dari hujan.
Aroma bakso, lumpia, dan kue keranjang semakin mengundang selera di tengah udara dingin.
Michael Kurniawan, salah seorang pengunjung, justru menikmati suasana hujan ini. "Ya tidak masalah meski gerimis-gerimis, yang penting acaranya meriah," komentarnya.
Baca juga: Kue Keranjang, Pembawa Sederet Makna di Balik Tradisi Imlek
Panggung utama pun tak kalah menarik. Fashion show "Xiao Di Xiao Mei" berlangsung semarak, para model menampilkan kostum-kostum uniknya.
"Bagus, meriah, menjelang Imlekan biasanya memang banyak acara seperti ini," ujar Sarah Wijaya, pengunjung yang mengaku kagum dengan semangat para peserta.
Dalam tradisi Tionghoa, hujan dianggap membawa keberuntungan dan pembaruan.
Seolah mengamini momen pergantian tahun, hujan turun membasahi Kampung Pecinan Kapasan Dalam.
Acara yang berlangsung dari pukul 17.00-21.00 WIB ini mampu mencairkan dinginnya malam dengan menghadirkan kehangatan kebersamaan lintas generasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang