Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Jelang Imlek di Kya-Kya Kembang Jepun, Gugah Selera dan Bangkitkan Kenangan

Kompas.com, 27 Januari 2025, 13:05 WIB
Adhitiya Prasta Pratama,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Lampion merah menyala, aroma masakan menguar, deretan stan kuliner siap memanjakan lidah di Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Surabaya pada akhir pekan lalu.

Menjelajahi wisata kuliner di Kya-Kya Kembang Jepun menjelang Imlek 2025 bukan sekadar berburu destinasi makanan yang ada di sana, melainkan perjalanan sensori budaya yang hidup.

Baca juga: Kue Keranjang, Pembawa Sederet Makna di Balik Tradisi Imlek

Terutama ketika menjelang imlek tahun ini. Wisata yang kental akan nuansa pecinan seperti Kya-Kya Kembang Jepun ini tentu tak luput dari perhatian pengunjung.

Setiap pekannya, ratusan pengunjung mendatangi tempat ini untuk sekadar menikmati suasananya atau secara khusus menikmati wisata kulinernya.

Apalagi, tentang rencana adanya perayaan menjelang Imlek di sini, malah mengundang antusiasme pengunjung yang akan datang.

Michael Wijaya Tanto, Wakil Ketua Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam, mengungkapkan rencana event yang juga akan digelar di Kya Kya Kembang Jepun.

Baca juga: Tradisi Bersih-bersih Kelenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi Jelang Perayaan Imlek

"Kami tak hanya menggelar acara di WKP Kapasan Dalam pada 26 Januari, tapi juga pada 1-2 Februari di Kembang Jepun," ujarnya.

Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Surabaya pada akhir pekan lalu.KOMPAS.com/SUKOCO Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Surabaya pada akhir pekan lalu.

Sambil menikmati suasana keramaian di Kya Kya Kembang Jepun yang akan diisi oleh event-event spesial menjelang Imlek, Fitri, mahasiswa pendatang, mengungkapkan kesan personalnya.

"Ketika di sini saya nggak cuma makan saja. Menurut saya ini momen 'healing' dan jelajah kuliner dengan nuansa pecinan yang menarik."

Jalanan sejauh 750 meter ini memperlihatkan harmoni budaya. Banyak bangunan tua yang menyambut pengunjung dengan penuh rasa.

“Bangunannya juga khas Tionghoa, banyak ornamennya” tambahnya.

Baca juga: Perayaan Imlek di Pasar Imlek Semawis Semarang, Ada Atraksi Budaya dan Bagi-Bagi Angpau

Sebelum masuk ke gerbang gapura, misalnya, pengunjung akan disuguhkan pantulan lampion merah dari dalamnya.

Ada juga, para penarik becak wisata yang menawarkan jasa untuk keliling area sana.

Suasana Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Surabaya pada akhir pekan lalu.KOMPAS.com/ Adhitiya Prasta Pratama Suasana Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Surabaya pada akhir pekan lalu.

Becak-becak tradisional yang berkeliling di area Kembang Jepun ini. “Tadi sebelum masuk ada becak-becakkan. Tarifnya Rp 20 ribu untuk keliling sekitar sini,” Rahmat, pengunjung bersama keluarganya.

Jalanan Kembang Jepun ini selalu ditutup pada malam Sabtu, atau long weekend dan diubah menjadi arena kuliner penuh kejutan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau