BLITAR, KOMPAS.com – Uswatun Khasanah (29), korban mutilasi yang ditemukan dalam koper di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, disebut memiliki mobil MPV Suzuki R3 yang keberadaannya hingga kini belum diketahui.
Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Nahroni mengatakan, mobil tersebut biasa digunakan Uswatun untuk pulang sepekan sekali dari tempat kerjanya di Tulungagung ke Blitar.
Baca juga: Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Dikenal Orangtua Tunggal Pekerja Keras
Namun, kata dia, keberadaan mobil yang dibeli Uswatun dengan cara kredit ke perusahaan leasing itu belum diketahui keberadaannya.
“Setahu saya keberadaan mobil ini belum diketahui. Di kosnya di Tulungagung juga tidak ada. Di rumah orangtuanya di sini juga tidak ada,” kata Nahroni saat ditemui di rumahnya, Sabtu (25/1/2025) sore.
“Tapi untuk lebih pastinya silahkan ditanyakan ke pihak kepolisian,” tambahnya.
Menurut Nahroni, mobil tersebut biasa digunakan Uswatun untuk pulang ke Blitar hampir satu pekan sekali guna menjenguk kedua anaknya yang tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar bersama neneknya atau nenek buyut dari kedua anaknya.
“Mobil itu yang ia gunakan untuk mondar-mandir Tulungagung-Blitar. Hampir setiap satu pekan sekali dia pulang ke Blitar,” terangnya.
Nahroni mengutarakan kepemilikan mobil itu saat menceritakan sosok Uswatun sebagai seorang single parent yang harus bekerja keras guna harus menghidupi dua anak dan neneknya.
Meski menanggung beban ekonomi seorang diri yang cukup berat, Uswatun mampu membangun rumah dan membeli mobil.
Baca juga: Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Dimakamkan di Blitar dengan Organ Tubuh Tak Utuh
Kata Nahroni, rumah yang dibangun di dekat rumah neneknya itu sebenarnya sudah hampir selesai dan tinggal pemasangan konstruksi atap yang direncakan pekan depan.
Diberitakan sebelumnya, jasad perempuan tanpa kepala dan kaki ditemukan berada dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Identitas jasad perempuan itu segera diketahui sebagai Uswatun Khasanah yang tercatat sebagai warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar dimana ayahnya, Nur Khalim, berdomisili.
Pada Jumat (24/1/2025) malam lalu, jasad Uswatun tanpa kepala dan organ kaki itu dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, di mana ibunya, Sulatemi, berdomisili.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang