SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengkonfirmasi bahwa status Aipda Maryudi saat ini masih sebagai saksi dalam kasus ledakan rumahnya di Puri Mojokerto pada Senin (13/1/2025).
Peristiwa tersebut kini tengah didalami oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.
Aipda Maryudi, yang merupakan anggota kepolisian dari Polsek Dlanggu, Mojokerto, diketahui menyimpan tiga selongsong kembang api, atau yang dikenal dengan istilah sleng dor.
Kembang api tersebut disimpan sebagai sisa perayaan tahun baru dan direncanakan untuk dinyalakan saat Lebaran.
Baca juga: Ledakan di Mojokerto, Aipda Maryudi Memang Simpan Mercon Sleng Dor di Rumah
Polda Jatim kini sedang mengkaji potensi pelanggaran etika profesi terkait penyimpanan bahan peledak oleh anggota kepolisian.
"Kalau ada secara etika profesi yang dilanggar oleh yang bersangkutan dengan menyimpan bahan peledak bubuk mercon itu akan tegakkan hukum disiplin maupun kode etik," ungkap Imam Sugianto.
Dari sisi tindak pidana, penyelidikan juga sedang dilakukan oleh tim Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Jatim.
Tim tersebut saat ini sedang memeriksa sejumlah saksi yang relevan dengan kejadian tersebut.
"Kemudian dari aspek pidananya sekarang Ditkrimum sedang bekerja pendalaman saksi-saksi diperiksa dan kita tunggu hasil laboratorium forensik," tambahnya.
Penyelidikan ini diperkirakan akan berlanjut hingga pekan depan, sampai Tim Labfor dan Ditkrimum Polda Jatim dapat memastikan penyebab ledakan yang mengakibatkan kerusakan pada lima rumah di Mojokerto tersebut.
Baca juga: Ledakan di Mojokerto, Dokter Forensik Pastikan 2 Korban Meninggal akibat Reruntuhan
"Kemudian minggu depan sudah kita dapatkan nanti bisa diikuti perkembangannya di Ditkrimum Polda Jawa Timur," pungkasnya.
Sebagai informasi, ledakan yang terjadi di rumah Aipda Maryudi pada pukul 09.00 WIB tersebut mengakibatkan kerusakan parah hingga ringan pada lima rumah tetangga.
Tragisnya, dua korban, seorang ibu dan anak bernama Luluk dan Kaffa, dinyatakan meninggal dunia.
Keduanya telah diautopsi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, dan dimakamkan dalam satu liang lahat pada Senin (13/1/2024) sore.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang