NGANJUK, KOMPAS.com – Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terdapat kuliner yang menjadi fenomena dan sangat sayang untuk dilewatkan.
Kuliner tersebut adalah olahan ikan gurame dan mentok yang masih jarang ditemukan di wilayah ini.
Beraneka ragam olahan gurame dan mentok dapat ditemukan di Lesehan Mewah, yang merupakan kepanjangan dari Mepet Sawah, berlokasi di Jl Cerme-Puthuk, Desa Cerme, Kecamatan Pace.
Lesehan Mewah ini dulunya merupakan area persawahan dengan konsep mina padi, yaitu sistem yang menggabungkan teknik penanaman padi dan budidaya ikan dalam satu lahan sawah.
Baca juga: Cara Masak Gurame Asam Manis Ala Restoran, Goreng Dulu Ikannya
Konsep ini diterapkan oleh Mujiarto (75), pemilik Lesehan Mewah Nganjuk.
“Ya, Lesehan Mewah ini asal muasalnya daerah persawahan. Terus kebetulan saya menyukai budidaya ikan, makanya saya bikin untuk memelihara ikan juga."
"Jadi padi dengan ikan kita jadikan satu menjadi mina padi,” ujar Mujiarto pada Senin (13/1/2025).
Mujiarto mulai menerapkan sistem mina padi sejak tahun 2019.
Tak lama setelah itu, ia memiliki ide mengubah sawahnya menjadi warung lesehan, tanpa meninggalkan konsep mina padi yang sudah diterapkannya.
Ikan yang dibudidayakan dalam sistem mina padi ini meliputi ikan nila, kutuk, gurame, dan berbagai jenis ikan lainnya.
Salah satu pengunjung berhasil memancing ikan gurame di Lesehan Mewah Nganjuk untuk kemudian diolah, Senin (13/1/2025).Respon masyarakat terhadap Lesehan Mewah yang dirintis Mujiarto cukup positif.
Usaha kuliner ini berkembang pesat dan kini menjadi rujukan bagi masyarakat yang mencari berbagai olahan ikan, terutama gurame.
“Menu favorit di sini adalah gurami bakar pedas, kemudian ada juga gurame krispi, gurame bakar manis, dan gurame asam manis, serta banyak menu lainnya,” tambah Mujiarto.
Selain menyediakan berbagai olahan gurame, Lesehan Mewah juga menyajikan beraneka olahan mentok, seperti becek mentok dan rica rica mentok.
Mujiarto mengeklaim bahwa olahan mentoknya ini jarang ditemukan di wilayah Nganjuk.
“Untuk menu mentok, mungkin di daerah Nganjuk belum begitu banyak. Kita membuat itu supaya ada pembeda,” ujarnya.
Baca juga: 4 Tips Membuat Gurame Goreng Ala Chef, Hasilnya Krispi
Di Lesehan Mewah, pengunjung yang memiliki hobi memancing dapat menikmati pengalaman memancing sendiri.
Tempat ini menyediakan kolam pemancingan dan hasil tangkapan dapat diserahkan kepada petugas untuk diolah sesuai selera.
“Ini idenya berawal dari banyak permintaan konsumen. Melihat lokasinya yang nyaman untuk refreshing, mereka meminta dijadikan tempat pemancingan,” sebut Mujiarto.
Lesehan Mewah Nganjuk menawarkan pemandangan khas pedesaan yang tidak dapat ditemukan di perkotaan.
Di sekitar Lesehan Mewah terdapat area persawahan yang luas, sementara di dalamnya terdapat kolam budidaya berbagai jenis ikan, termasuk kolam pemancingan.
Konsep mina padi yang menjadi ikon warung makan ini juga masih dipertahankan hingga saat ini.
Lesehan Mewah dilengkapi dengan berbagai spot swafoto yang instagramable, yang tentunya menarik bagi pengunjung milenial dan Gen Z.
Pengunjung saat mengabadikan momen di spot swafoto yang disediakan di Lesehan Mewah Nganjuk, Senin (13/1/2025).“Spot swafoto ini belum lama kita bikin,” ungkap Mujiarto.
Pengunjung Lesehan Mewah Nganjuk selalu ramai.
Dalam sehari, Mujiarto mengaku bisa mengolah rata-rata 100 ekor ikan gurame, belum termasuk olahan ikan dan mentok lainnya.
“Kalau hari-hari khusus, misalnya liburan Nataru kemarin, bisa mencapai 500-an ekor (gurame) dalam sehari,” ungkapnya.
Harga menu di Lesehan Mewah Nganjuk bervariasi.
Baca juga: Resep Gurame Bakar Bumbu Rujak, Sajikan dengan Taburan Kacang Tumbuk
Beraneka olahan gurame dibanderol mulai dari Rp 35.000, sedangkan olahan mentok mulai dari Rp 24.000.
Salah satu pengunjung, Suwandi (57), mengakui bahwa menu yang disajikan di warung makan ini berbeda dari yang lain.
Fasilitas memancing ikan juga menjadi daya tarik tersendiri baginya yang memang hobi memancing.
“Di sini olahannya enak. Tadi saya pesan gurami bakar pedas, pedasnya beda. Juga ada fasilitas memancing ikan, ini yang membuat saya semakin tertarik ke sini, kebetulan saya hobi memancing,” ujar Suwandi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang