Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Olahan Gurame dan Mentok Fenomenal di Nganjuk, Berawal dari Mina Padi yang Disulap Jadi Lesehan Mewah

Kompas.com, 13 Januari 2025, 07:53 WIB
Usman Hadi ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terdapat kuliner yang menjadi fenomena dan sangat sayang untuk dilewatkan.

Kuliner tersebut adalah olahan ikan gurame dan mentok yang masih jarang ditemukan di wilayah ini.

Beraneka ragam olahan gurame dan mentok dapat ditemukan di Lesehan Mewah, yang merupakan kepanjangan dari Mepet Sawah, berlokasi di Jl Cerme-Puthuk, Desa Cerme, Kecamatan Pace.

Lesehan Mewah ini dulunya merupakan area persawahan dengan konsep mina padi, yaitu sistem yang menggabungkan teknik penanaman padi dan budidaya ikan dalam satu lahan sawah.

Baca juga: Cara Masak Gurame Asam Manis Ala Restoran, Goreng Dulu Ikannya

Konsep ini diterapkan oleh Mujiarto (75), pemilik Lesehan Mewah Nganjuk.

“Ya, Lesehan Mewah ini asal muasalnya daerah persawahan. Terus kebetulan saya menyukai budidaya ikan, makanya saya bikin untuk memelihara ikan juga."

"Jadi padi dengan ikan kita jadikan satu menjadi mina padi,” ujar Mujiarto pada Senin (13/1/2025).

Mujiarto mulai menerapkan sistem mina padi sejak tahun 2019.

Tak lama setelah itu, ia memiliki ide mengubah sawahnya menjadi warung lesehan, tanpa meninggalkan konsep mina padi yang sudah diterapkannya.

Ikan yang dibudidayakan dalam sistem mina padi ini meliputi ikan nila, kutuk, gurame, dan berbagai jenis ikan lainnya.

Salah satu pengunjung berhasil memancing ikan gurame di Lesehan Mewah Nganjuk untuk kemudian diolah, Senin (13/1/2025).KOMPAS.com/USMAN HADI Salah satu pengunjung berhasil memancing ikan gurame di Lesehan Mewah Nganjuk untuk kemudian diolah, Senin (13/1/2025).

Respon masyarakat terhadap Lesehan Mewah yang dirintis Mujiarto cukup positif.

Usaha kuliner ini berkembang pesat dan kini menjadi rujukan bagi masyarakat yang mencari berbagai olahan ikan, terutama gurame.

“Menu favorit di sini adalah gurami bakar pedas, kemudian ada juga gurame krispi, gurame bakar manis, dan gurame asam manis, serta banyak menu lainnya,” tambah Mujiarto.

Selain menyediakan berbagai olahan gurame, Lesehan Mewah juga menyajikan beraneka olahan mentok, seperti becek mentok dan rica rica mentok.

Mujiarto mengeklaim bahwa olahan mentoknya ini jarang ditemukan di wilayah Nganjuk.

“Untuk menu mentok, mungkin di daerah Nganjuk belum begitu banyak. Kita membuat itu supaya ada pembeda,” ujarnya.

Baca juga: 4 Tips Membuat Gurame Goreng Ala Chef, Hasilnya Krispi

Di Lesehan Mewah, pengunjung yang memiliki hobi memancing dapat menikmati pengalaman memancing sendiri.

Tempat ini menyediakan kolam pemancingan dan hasil tangkapan dapat diserahkan kepada petugas untuk diolah sesuai selera.

“Ini idenya berawal dari banyak permintaan konsumen. Melihat lokasinya yang nyaman untuk refreshing, mereka meminta dijadikan tempat pemancingan,” sebut Mujiarto.

Lesehan Mewah Nganjuk menawarkan pemandangan khas pedesaan yang tidak dapat ditemukan di perkotaan.

Di sekitar Lesehan Mewah terdapat area persawahan yang luas, sementara di dalamnya terdapat kolam budidaya berbagai jenis ikan, termasuk kolam pemancingan.

Konsep mina padi yang menjadi ikon warung makan ini juga masih dipertahankan hingga saat ini.

Lesehan Mewah dilengkapi dengan berbagai spot swafoto yang instagramable, yang tentunya menarik bagi pengunjung milenial dan Gen Z.

Pengunjung saat mengabadikan momen di spot swafoto yang disediakan di Lesehan Mewah Nganjuk, Senin (13/1/2025).KOMPAS.com/USMAN HADI Pengunjung saat mengabadikan momen di spot swafoto yang disediakan di Lesehan Mewah Nganjuk, Senin (13/1/2025).

“Spot swafoto ini belum lama kita bikin,” ungkap Mujiarto.

Pengunjung Lesehan Mewah Nganjuk selalu ramai.

Dalam sehari, Mujiarto mengaku bisa mengolah rata-rata 100 ekor ikan gurame, belum termasuk olahan ikan dan mentok lainnya.

“Kalau hari-hari khusus, misalnya liburan Nataru kemarin, bisa mencapai 500-an ekor (gurame) dalam sehari,” ungkapnya.

Harga menu di Lesehan Mewah Nganjuk bervariasi.

Baca juga: Resep Gurame Bakar Bumbu Rujak, Sajikan dengan Taburan Kacang Tumbuk

Beraneka olahan gurame dibanderol mulai dari Rp 35.000, sedangkan olahan mentok mulai dari Rp 24.000.

Salah satu pengunjung, Suwandi (57), mengakui bahwa menu yang disajikan di warung makan ini berbeda dari yang lain.

Fasilitas memancing ikan juga menjadi daya tarik tersendiri baginya yang memang hobi memancing.

“Di sini olahannya enak. Tadi saya pesan gurami bakar pedas, pedasnya beda. Juga ada fasilitas memancing ikan, ini yang membuat saya semakin tertarik ke sini, kebetulan saya hobi memancing,” ujar Suwandi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau