LUMAJANG, KOMPAS.com - Identitas mayat pria yang ditemukan warga di tengah sawah Desa Wonosari, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Korban diketahui bernama Abdul Karim (70), warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Junaedi, anak korban, mengatakan bahwa ayahnya sudah meninggalkan rumah sejak 9 Desember 2024. Kala itu, sang ayah pergi dari rumah tanpa berpamitan kepada keluarga.
Saat ditemukan pada Selasa (7/1/ 2025), korban terhitung sudah hilang selama 30 hari.
"Mulai 9 Desember, terhitung lebih dari 23 hari sampai ditemukan, enggak pamitan tiba-tiba pergi," kata Junaedi di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD dr. Haryoto Lumajang, Rabu (8/1/2025).
Baca juga: Warga Jember Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak Parah
Junaedi mengetahui bahwa mayat itu adalah ayahnya setelah melihat video penemuan mayat itu di media sosial.
Junaedi dan keluarga pun langsung berangkat ke RSUD dr. Haryoto untuk memastikannya.
"Kemarin lihat di video itu langsung kita berangkat dari Jember, kami sudah yakin kalau itu bapak," ungkapnya.
Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Tengah Sawah Lumajang, Kondisinya Tidak Utuh
Menurut Junaedi, keluarga dan tetangga sekitar rumah sudah pernah mencari korban di Desa Wonosari, tempat korban ditemukan. Namun, saat itu pencarian tidak membuahkan hasil.
"Hari ke-10 kita sempat cari di Wonosari, tapi enggak ketemu, ternyata di tengah sawah," tambahnya.
Junaedi menuturkan, korban yang sehari-hari sebagai juru kunci makam di Desa Sarimulyo ini sudah pikun sejak setahun terakhir.
Bahkan, sebelum hilang dan ditemukan tewas, korban sempat menghilang juga karena lupa jalan pulang.
Beruntung, saat itu ada tetangga yang mengenali korban sehingga langsung dibawa pulang ke rumahnya.
"Memang bapak sudah pikun, rumah saya kan dekat sungai mungkin bapak lihat sungai dikira jalan pulang, sebelum ini sempat hilang juga di desa sebelah, untung ketemu," tuturnya.
Saat ini, proses otopsi tubuh korban masih dilakukan tim IPJ RSUD dr. Haryoto Lumajang. Keluarga korban juga sudah tiba di sana untuk membawa pulang korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang