KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan tiga ekor sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) saat melakukan pemeriksaan di Pasar Hewan Tretek, Kecamatan Pare, Selasa (7/1/2025).
Salah satu sapi terpaksa dipotong di tempat karena mengalami kejang-kejang, yang menunjukkan kondisinya sudah sangat parah.
"Sedangkan sisanya kami minta dibawa balik pedagangnya untuk dipotong di rumah penyembelihan hewan," ujar Kepala DKPP Tutik Purwaningsih.
Baca juga: 398 Sapi di Kediri Terjangkit PMK, 24 Ekor Mati
Sapi-sapi tersebut dibawa oleh pedagang dari luar Kediri untuk diperdagangkan di Pasar Tretek, yang saat itu sedang ramai.
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap setiap sapi di pasar merupakan bagian dari upaya pengendalian PMK yang tengah merebak di wilayah tersebut.
Atas temuan ini, DKPP segera mengumpulkan para pedagang untuk menyamakan komitmen dalam penanggulangan PMK, termasuk pelarangan membawa atau memperjualbelikan hewan ternak yang menunjukkan gejala sakit PMK.
Tutik menegaskan bahwa pihaknya mempertimbangkan penutupan operasional pasar jika masih ada pedagang yang tidak mematuhi komitmen bersama tersebut.
Baca juga: 763 Sapi di Jember Terpapar Virus PMK, 61 Ekor Mati
"Bagi yang tidak komitmen, akan mempengaruhi operasional pasar hewan ini. Karena kami tidak ingin ada peredaran PMK melalui pasar hewan," tegasnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ratusan sapi di Kabupaten Kediri terjangkit PMK. 24 ekor di antaranya dilaporkan mati, sedangkan beberapa sudah sembuh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang