Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pesawat Super Air Jet Mendarat Darurat di Bandara Juanda Surabaya

Kompas.com, 7 Januari 2025, 09:01 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pesawat Super Air Jet nomor penerbangan IU-765 rute LOP (Lombok) - CGK (Jakarta) mendarat darurat di Bandara Juanda Surabaya pada Senin (6/1/2025) sore. Pihak maskapai sedang menginvestigasi penyebab pasti pesawat itu harus mendarat darurat.

Berikut 5 fakta seputar insiden pendaratan darurat yang dialami pesawat Super Air Jet di Surabaya;

1. Baru Satu Jam Perjalanan

Melansir dari jadwal penerbangan yang dirilis situs Flight Aware, pesawat Super Air Jet A320-200 berangkat dari Lombok pada pukul 15.49 Wita.

Belum sampai tujuan, sekitar setelah satu jam perjalanan saat melintas di udara pada pukul 15.44 WIB, pilot melakukan pedaratan darurat di Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Baca juga: Penyebab Pesawat Super Air Jet Rute Lombok-Jakarta Mendarat Darurat di Juanda Surabaya

2. Kendala Teknis

Direktur Utama Executive Officer Super Airjet, Ari Azhari menyebut, pesawat Super Air Jet A320-200 mengalami kendala teknis sehingga harus dilakukan pengecekan di darat.

“Saat penerbangan berlangsung, sistem pesawat mendeteksi adanya indikasi pada salah satu komponen yang memerlukan pengecekan segera di darat,” kata Ari, Senin (6/1/2025).

Sebelum berangkat, Super Air Jet telah memastikan bahwa pesawat itu layak terbang. Buktinya, masker oksigen turun sebagai respons saat terjadi indikasi.

Baca juga: Masker Oksigen Turun Otomatis di Tengah Penerbangan Super Air Jet yang Mendarat Darurat di Surabaya

3. Kondisi Penumpang

Ari tak menyebut secara pasti jumlah penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat. Namun, dia memastikan seluruhnya dinyatakan aman tanpa luka-luka.

Usai mendarat darurat, penumpang dan kru diarahkan ke ruang tunggu Bandara Internasional Juanda untuk menunggu proses pengecekan.

“Seluruh pelanggan telah mendapatkan penanganan sesuai prosedur. Kami memastikan kebutuhan mereka terpenuhi selama proses ini berlangsung,” ucap Ari.

Setelah satu jam menunggu, pada pukul 17.00 WIB mereka kembali melanjutkan perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat pengganti.

4. Minta Maaf

Atas insiden tersebut, pihak maskapai Super Air Jet telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang.

“Dengan tulus kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan penerbangan IU-765 rute Lombok-Jakarta,” ucap Ari.

Keputusan yang diambil pilot untuk segera melakukan pendaratan darurat merupakan langkah preventif demi keselamatan dan keamanan penumpang.

“Keputusan untuk mengalihkan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, diambil oleh pilot sebagai langkah tepat dan preventif demi mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujarnya.

5. Investigasi

Pihak maskapai Super Air Jet tidak ingin berspekulasi lebih dalam merilis penyebab Airbus A320-200 dengan registrasi PK-SJV mendarat darurat.

Super Air Jet berkomitmen untuk melakukan investigasi mendalam untuk memastikan seluruh langkah-langkah yang diambil sesuai kebutuhan.

“Saat ini, Super Air Jet bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi mendalam guna mengetahui penyebab teknis yang terjadi,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau