Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Daerah di Jatim Dilanda Banjir, Penyebabnya Luapan Air Sungai

Kompas.com, 20 Desember 2024, 06:06 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Banjir melanda sejumlah daerah di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir. Ada yang sudah surut, ada yang masih bertahan menggenangi perkumiman warga.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satrio Nurseno mengatakan, salah satu daerah yang dilanda banjir adalah Kabupaten Lamongan. Total ada dua kecamatan yang terendam banjir pada Rabu (18/12/2024).

"(Banjir di) Kecamatan Babat dan Laren disebabkan intensitas hujan tinggi hingga Sungai Bengawan Solo meluap ke permukiman," kata Satrio saat dikonfirmasi, Kamis (18/12/2024).

Baca juga: Banjir Bandang Tapanuli Selatan Rusak 81 Rumah, 350 Warga Mengungsi

Total ada 117 rumah serta dua fasilitas umum di Kecamatan Laren yang terdampak luapan air Sungai Bengawan Solo. Sedangkan, Kecamatan Babat hanya tergenang akses jalannya.

Selain itu, daerah yang juga dilanda banjir adalah Sidoarjo. Di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, banjir terjadi akibat Sungai Avour tidak bisa menampung debit air akibat hujan deras yang mengguyur pada Senin (16/12/2024).

Sedangkan, di Kecamatan Porong, Kecamatan Candi dan Kecamatan Tanggulangin, banjir karena tingginya intensitas hujan sejak Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang 4 Desa di Tapanuli Selatan, 1.559 Warga Mengungsi

"Total warga (Porong, Candi dan Tanggulangin) terdampak ada 827 kepala keluarga. Fasilitas umum dua unit, SDN dan kantor desa terendam banjir kurang lebih 10 sentimeter," jelasnya.

Banjir juga melanda Kabupaten Pasuruan, yakni di Kecamatan Winongan, Kecamatan Grati dan Kecamatan Rejoso. Ketiga kecamatan itu dilanda banjir pada Selada (17/12/2024).

Satrio mengungkapkan, banjir tersebut sudah mulai surut pada Kamis (19/12/2024). Selain itu, tidak ada penduduk yang harus diungsikan akibat peristiwa itu.

Lebih lanjut, BPBD Jatim mengevakuasi seorang remaja berinisial, MFN (16) warga Jalan Telaga, Desa Made, Kecamatan Lamongan, yang dilaporkan tenggelam di dam pada Rabu (18/12/2024).

"BPBD Lamongan bersama unsur yang terlibat telah melakukan operasi pencarian. Korban dibawa ke RSUD Soegiri untuk dilakukan otopsi dan selanjutnya dibawa ke rumah duka," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, nelayan Sidoarjo, Mingan (74), terpaksa menjaga tambaknya yang terendam banjir selama 24 jam. Tambak seluas 4 hektar yang disewanya di Desa Gebang, Sidoarjo, terendam banjir hingga setinggi 1 meter.

Banjir tersebut telah berlangsung selama sepekan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut.

"Paling surut 3 sentimeter. Habis itu hujan, ya naik lagi. Sekarang ada 1 meter," ungkap Mingan saat ditemui Kompas.com, Rabu (18/12/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau