KOMPAS.com - Keunikan warga Sidoarjo terlihat dalam cara mereka memanfaatkan kondisi kuburan yang terendam banjir sebagai lokasi memancing.
Fenomena ini terjadi di Jalan Kedungpeluk, Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Sejak pagi buta, warga berbondong-bondong menuju Taman Pemakaman Umum (TPU) Desa Kalipecabean.
Namun, tujuan mereka bukan untuk berziarah, melainkan untuk memancing.
Baca juga: Diterkam Harimau Saat Memancing, Pemuda di Riau Selamat Usai Ditolong Warga
“Orang-orang ke sini ada yang dari pagi. Tapi ramainya malam, soalnya nggak kelihatan,” ungkap Hilal, salah satu pemancing yang ditemui Kompas.com pada Selasa (17/12/2024).
Hilal, warga asli Pecabean, menjelaskan bahwa kawasan tersebut menjadi langganan banjir setiap tahun.
“Tiap tahun pasti banyak orang mancing ke sini karena selalu banjir. Tapi, tahun ini menurut saya terparah,” tuturnya.
Kuburan seluas sekitar 50x50 meter tersebut terendam banjir sejak Minggu (15/12/2024) akibat hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap.
Di belakang kuburan, terdapat kolam pemancingan yang cukup besar, sehingga saat banjir, banyak ikan yang masuk ke area pemukiman, termasuk ke kuburan.
“Kemarin itu malah sampai bikin jalan macet. Banyak orang yang nonton, banyak orang mancing,” tambah Hilal, yang kini berusia 42 tahun.
Ia menyatakan bahwa kegiatan memancing di tengah kuburan yang terendam banjir telah menjadi kebiasaan warga selama bertahun-tahun.
Baca juga: Mahasiswa Asal Pati Hilang Tenggelam di Sungai Semarang Saat Memancing
“Kemarin itu malah sampai bikin jalan macet. Banyak orang yang nonton, banyak orang mancing,” jelasnya sambil tertawa.
Warga dari berbagai desa berdatangan membawa kursi jongkok dari rumah masing-masing.
Mereka duduk di tengah makam sambil menghadap nisan, mengayunkan joran pancing sepanjang 3 meter dengan kail yang ditancapkan cacing untuk menarik ikan.
Satu per satu ikan mujair berhasil ditangkap oleh warga.
“Rata-rata ikannya mujair sama betik. Ada warga yang sampai dapat dua kilo,” ujar Mohammad Renaldi (25), salah satu warga asal Desa Balonggabus.
Renaldi yang datang ke lokasi mancing sejak pukul 12.00 WIB, berhasil menangkap empat ikan mujair berukuran sedang dan kecil.
“Rata-rata ikannya mujair sama betik. Ada warga yang sampai dapat dua kilo,” katanya dengan semringah.
Baca juga: Jadi Pemandu Jasa Memancing di Bali, Kakak Adik Asal Serbia Dideportasi
Meskipun berasal dari desa yang berbeda, Renaldi tetap memilih untuk memancing di kuburan yang terendam banjir ini.
Ia bahkan sudah hafal jam-jam saat ikan ramai bermunculan.
“Jadi rezeki buat kita sebenarnya. Yang banyak rugi orang yang punya tambak sama kolam pancing,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang