SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang ayah di Dusun Mbokong Nisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi korban pembunuhan oleh anaknya yang diduga mengalami depresi selama 10 tahun.
Kapolsek Tarik, Lulus Sugiharto mengatakan, awalnya korban berinisial, BS (60), yang tengah sakit dikunjungi oleh salah satu anaknya, NL (35), pada Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Saat itu pelaku (MSC) dalam keadaan depresi, sehingga saksi (NL) memberi obat agar tenang. Setelah diberi obat pelaku tidur," kata Lulus ketika dikonfirmasi, Senin (16/12/2024).
Baca juga: Ayah Tewas Dibunuh Anak yang Depresi di Sidoarjo
Ketika itu, NL sempat menunggu beberapa jam untuk memastikan kondisi mental adiknya kembali tenang. Lalu, dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendiri sekitar pukul 22.25 WIB.
Ketua RW setempat, Sunyoto mengatakan, tetangga mendengar suara aneh di rumah korban sekitar pukul 22.30 WIB. Akhirnya, salah satu warganya tersebut mengecek ke lokasi.
"Tetangga dengar suara kayak 'dok dok dok' begitu terus didatangi, ternyata orangtuanya (korban) sudah (meninggal), kejadian seperti itu" kata Sunyoto, saat ditemui di lokasi, Senin (16/12/2024).
Baca juga: Sepekan Banjir di Sidoarjo, Tanggul Darurat Jadi Solusi Sementara
Selanjutnya, Sunyoto mendapatkan laporan dari warganya terkait korban yang sudah meninggal di rumahnya. Dia langsung meminta saksi melaporkan temuannya tersebut ke Polsek Tarik.
"Bahkan saya datang (ke rumah korban), saya lihat sudah enggak ada (meninggal). Terus saya suruh lapor polisi itu," ujarnya.
Sunyoto menduga, pelaku, MSC (33) memukul ayahnya menggunakan kursi tepat di kepalanya. Sebab, menurutnya, bagian tersebut mengalami luka yang parah dari tubuh lainnya.
"Lukanya kelihatannya kepalanya pukul sama kursi, terus kalau lihat di TKP (tempat kejadian perkara), korban itu seperti lari ke dapur tapi dikejar dan dibenturkan ke dinding dapur," jelasnya.