BLITAR, KOMPAS.com – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Blitar nomor urut 2 Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba (Ibin-Elim) unggul perolehan suara Pilkada Kota Blitar 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar.
Ketua KPU Kota Blitar Rangga Bisma Aditya mengatakan, paslon Ibin-Elim mendapatkan perolehan suara sebesar 49.674 suara atau 53,29 persen, sedangkan paslon nomor urut 1 Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro (Bambang-Bayu) mendapatkan 43.543 suara atau 46,71 persen.
“Paslon nomor 2 Bapak Syauqul Muhibbin dan Ibu Elim Tyu Samba ditetapkan mendapat perolehan suara lebih banyak dibandingkan paslon nomor urut 1 Bapak Bambang Rianto dan Bapak Bayu Setyo Kuncoro,” ujar Rangga kepada awak media di lokasi Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pilkada Kota Blitar, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: KPU Tolak Rekomendasi PSU 13 TPS di Kota Blitar
Rangga mengatakan, total suara sah pada Pilkada Kota Blitar 2024 sebesar 93.217 dan suara tidak sah 3.150 suara.
Rangga menggambarkan rapat pleno penetapan hasil pemungutan suara Pilkada Kota Blitar itu berlangsung lancar setelah sempat tertunda oleh adanya rekomendasi pemungutan suara ulang oleh Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam) di dua kecamatan di Kota Blitar.
Baca juga: Hujan Sejak Pagi, Belasan Rumah dan 1 Sekolah di Blitar Terendam Banjir
Meski paslon Ibin-Elim telah ditetapkan unggul dalam perolehan suara, kata Rangga, penetapan keduanya sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih masih harus menunggu beberapa waktu ke depan.
Pihaknya masih menunggu surat dari KPU RI tentang penetapan wali kota dan wakil wali kota Blitar terpilih.
“Surat dari KPU RI akan diterbitkan setelah sampai kurun waktu tertentu ke depan tidak terdapat gugatan hasil pemungutan suara Pilkada Kota Blitar ke MK (Mahkamah Konstitusi),” ungkapnya.
Rangga memastikan bahwa surat dari KPU RI itu akan terbit sebelum pelantikan kepala daerah baru yang dijadwalkan berlangsung pada awal Februari 2025.
Unggulnya paslon Ibin-Elim dalam Pilkada Kota Blitar 2024 mematahkan dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kota Blitar yang telah bertahan selama 25 tahun terakhir.
Sebagaimana diketahui, paslon Ibin-Elim diusung oleh koalisi partai politik yang terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan sejumlah partai politik non-parlemen.
Koalisi ini hanya menguasai 9 kursi atau 36 persen dari total 25 kursi di DPRD Kota Blitar.
Di sisi lain, paslon Bambang-Bayu diusung oleh koalisi partai politik yang terdiri dari PDI-P, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerindra yang menguasai 16 kursi atau 64 persen dari total kursi yang ada di DPRD Kota Blitar.
Pada Pemilu 2024 lalu, PDI-P sendiri telah kehilangan 3 kursi DPRD Kota Blitar dari 11 kursi menjadi 8 kursi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang