Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentol Corah Madiun, Camilan Super Pedas, Dijual hingga ke Luar Negeri

Kompas.com, 29 November 2024, 09:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Bagi para pecinta kuliner, camilan pentol tentu bukan makanan yang asing lagi. Umumnya, jajanan tradisional ini bentuknya mirip bakso, berupa bola-bola daging atau tepung yang kenyal dan lembut.

Tapi, tidak demikian dengan pentol yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur. Warga di kota ini mengenal satu pilihan kuliner bernama pentol corah.

Nah, pentol corah yang banyak ditemui di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun ini bentuknya kotak dadu. 

Bentuk kotak dadu yang malah menjadi ciri khas pentol corah ini, ternyata awalnya dilatarbelakangi alasan yang sederhana dan praktis.  

Baca juga: Lontong Tahu Telur Madiun, Lembut dengan Guyuran Saus Kacang

Eka Prasetyaningtyas (43), salah satu penjual pentol corah yang selalu kebanjiran pembeli menyebut, bentuk pentol corah menjadi kotak dadu sebenarnya cuma untuk memudahkan proses produksinya.

Menurut dia, bila dibuat dalam bentuk bulat, maka akan memakan waktu yang lama. Sementara, dia saja harus memproduksi sekitar 200 kilogram pentol corah setiap harinya.

“Kalau kotak buat dalam bentuk besar kemudian dipotong kecil. Kalau buat pentol bulat dua kali kerja,” ungkap Eka yang ditemui di kiosnya, Kamis malam kemarin (28/11/2024).

Eka adalah salah satu pedagang di Jalan Purbajaya, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Eka mulai berjualan pentol corah sejak 21 tahun lalu, atau tepatnya tahun 2003.

Eka bersama kerabatnya yang biasa disapa Bude Ninik berjualan di halaman rumah secara bergantian.

Baca juga: Kental Lembut Saus Rujak Petis Pojok, Kuliner Legendaris Kota Madiun

Tak hanya Eka, di kawasan itu memang ada banyak warga yang menjajakan pentol corah ini di depan rumah mereka.

Umumnya, warga menggunakan konsep pedagang kaki lima. Namun, ada pula yang memilih menyulap teras rumah menjadi kafe, lengkap dengan meja dan kursi yang tertata rapi.

Super pedas

PENTOL CORAH—Sepiring pentol corah makanan khas Kota Madiun dengan level sambel yang superpedes dijual di Jalan Purbajaya, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI PENTOL CORAH—Sepiring pentol corah makanan khas Kota Madiun dengan level sambel yang superpedes dijual di Jalan Purbajaya, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Tentu saja, camilan ini tak hanya istimewa karena bentuk dadunya, tapi rasanya. Pertama, saat menyantap hidangan ini, kita disarankan untuk sekaligus memesan minuman.

Sebab, jajanan pentol corah terkenal dengan saus sambalnya yang superpedas. Sensasi kepedasan saus sambal pentol corah Madiun, pasti membutuhkan guyuran minuman segar.

Eka bercerita, rasa pentol corah menjadi istimewa lantaran tingkat kepedasan sambelnya. Agar makin lezat menikmat sepiring pentol corah, maka sambal super pedes wajib menjadi pendamping.

“Pentol corah menjadi istimewa itu karena sambelnya. Sambelnya tidak ada yang sama. Kami menggunakan cabai yang segar."

Baca juga: Menguak Rahasia Kuah Pekat Rawon Subedo, Kuliner Khas Surabaya

"Meski harga cabai mahal kami tetap mempertahankan kualitas dengan menggunakan cabai segar."

"Kami tidak akan menggunakan cabai kering karena akan memengaruhi rasa sambalnya. Kalau pas harga cabai mahal porsinya sambelnya kami kurangi sedikit,” kata Eka.

Tak hanya menjual pentol, Eka juga memberikan tambahan variasi berupa ceker ayam lunak hingga kerupuk, sebagai pelengkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau