Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lontong Tahu Telur Madiun, Lembut dengan Guyuran Saus Kacang

Kompas.com, 28 November 2024, 07:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Salah satu pedagang lontong tahu telur Madiun yang sudah bertahan 30 tahunan di Kota Madiun adalah Lontong Tahu Telur Bu Tri.

Kios sederhana yang berada di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, tak pernah sepi pembeli.

Banyak pecinta kuliner yang datang dan menjadikan lontong tahu telur Madiun sebagai menu santap siang maupun malam.

Setiap hari, warung Lontong Tahu Telur Bu Tri buka mulai pukul 09.00-22.00 WIB. Tak sendirian, Bu Tri dibantu anaknya bernama Malik.

Baca juga: Mencicipi Tepo Tahu, Panganan Lawas yang Original dari Magetan

“Ibu jualan mulai pagi sampai sore. Kemudian sore hari saya gantikan bersama istri saya hingga malam hari,” ujar Malik yang ditemui Kompas.com di warungnya, beberapa hari yang lalu.  

Malik bercerita, salah satu kekhasan Lontong Tahu Telur ala Madiun adalah tidak menggunakan mie seperti daerah lain.

Sementara, dalam menu lontong tahu telur Madiun berisikan tahu telur, kacang, tauge, daun seledri, serta potongan mentimun krai, yang disiram dengan kuah bumbu kacang.

Kelembutan lontong yang disiram dengan kuah bumbu kacang dan kecap tadi menjadi ciri yang unik.

Seperti halnya nasi pecel dan soto, lontong tahu telur juga menjadi salah satu makanan tradisional legendaris khas Madiun yang masih eksis hingga kini.

Menurut Malik, di warungnya ini sajian lontong tahu telur, kuah kacang tak langsung dicampur petis. Sebab, ada beberapa pembeli lebih menyukai lontong tahu telur tanpa ditambah bumbu petis.

Baca juga: Jejak Akulturasi Jawa dan Tionghoa dalam Kenyalnya Tahu Takwa Kediri

WARUNG BU TRI--Warung Bu Tri menjadi salah satu warung lontong tahu telur yang terkenal di Kota Madiun, Jawa Timur.    KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI WARUNG BU TRI--Warung Bu Tri menjadi salah satu warung lontong tahu telur yang terkenal di Kota Madiun, Jawa Timur.

“Kalau mau ditambah bumbu petis bisa. Tetapi harus pesan diawal. Jadi bisa kami tambahkan bumbu petisnya,” tutur Malik.

Satu porsi lontong tahu telur besutan Bu Tri dijual super murah. Para pecinta kuliner cukup mengeluarkan uang Rp 13.000 untuk membayar satu porsi lontong tahu telur.

Tak hanya itu, bagi mereka yang tak suka telur, warung Bu Tri juga melayani pesanan lontong tahu tanpa telur dengan harga Rp 11.000 per porsi.

Baca juga: Menguak Rahasia Kuah Pekat Rawon Subedo, Kuliner Khas Surabaya

Lalu, bila menyukai porsi jumbo, Warung Bu Tri juga sudah mempersiapkan bagi pecinta kuliner yang suka mengonsumsi makanan dengan porsi besar. “Kalau porsi jumbo harganya Rp 20.000,” sambung Malik.

Malik bercerita, banyak orang menilai porsi biasa lontong tahu telur buatan ibunya terlalu banyak. Sehingga banyak pecinta kuliner tidak habis, lalu meminta sisanya dibungkus dibawa pulang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau