Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Anggota DPRD Blitar Dijambret, Kalung Emas Senilai Rp 8 Juta Raib

Kompas.com, 22 November 2024, 17:50 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – AS (38), warga Kelurahan Sutojayan, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, menjadi korban penjambretan saat mengendarai sepeda motor sepulang mengantar anaknya ke sekolah, Jumat (22/11/2024) pagi.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan bahwa pelaku penjambretan membawa kabur kalung emas beserta liontin milik AS yang merupakan istri anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.

"Korban kehilangan kalung emas beserta liontin yang ia kenakan pada saat kejadian. Berdasarkan laporan ke pihak kepolisian, korban mengalami kerugian sebesar Rp 8.047.000,” ujar Putut saat dikonfirmasi awak media, Jumat sore.

Baca juga: Residivis Jambret Kalung di Surabaya, Ditangkap oleh Korban Sendiri

Putut membenarkan bahwa AS adalah istri anggota DPRD Kabupaten Blitar bernama Didik Budianto.

Didik adalah anggota DPRD Kabupaten Blitar periode 2024-2029 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP).

Menurut Putut, penjambretan itu terjadi di Jalan Kesatrian, Kelurahan Sutojayan, tidak jauh dari rumah korban.

Pada saat kejadian, kata dia, AS mengendarai sepeda motor dalam perjalanan pulang usai mengantar anaknya ke sekolah.

Kemudian, kata dia, pelaku yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU menyusul AS dari arah belakang.

"Pelaku mengambil paksa kalung yang dikenakan korban dengan cara menarik hingga kalung putus dan terlepas dari leher korban,” tuturnya.

Kemudian, pelaku memacu kendaraannya meninggalkan korban di belakang dan menghilang.

Putut mengatakan bahwa kini pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Pelaku, kata dia, mengendarai sepeda motor tanpa pelat nomor polisi.

Baca juga: Jambret WN Korea Selatan di Bali, 2 Pria Ditembak Polisi

“Pelaku adalah pria dengan ciri-ciri badan gemuk, tinggi sekitar 170 cm, memakai sepatu warna hitam, memakai celana jeans warna biru, memakai jaket hitam, memakai helm teropong abu-abu,” ungkapnya.

Ia menambahkan, AS mengalami luka lecet dan ruam kemerahan pada lehernya. Diduga, leher korban terkena bekas kuku jari pelaku saat pelaku menarik paksa kalung.

Saat melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, ujarnya, korban menyertakan dua kuitansi pembelian perhiasan emas sebagai bukti.

Kuitansi itu terdiri dari 1 kuitansi pembelian kalung emas berat 9,88 gram dengan harga Rp 6.817.000 dan 1 kuitansi pembelian liontin emas seberat 1,77 gram dengan harga Rp 1.230.000. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau