Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jambret WN Korea Selatan di Bali, 2 Pria Ditembak Polisi

Kompas.com, 22 Oktober 2024, 14:16 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang turis warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan menjadi korban penjambretan di Jalan Kesari, Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Denpasar Selatan Kompol Herson Djuanda mengatakan, aksi penjambretan itu dilakukan oleh pria berinisial IKSDD (22) dan RAS (22).

Pada saat ditangkap, polisi terpaksa menembak kedua pelaku lantaran melakukan perlawanan. Tembakan polisi mengenai kaki kiri dan kanan dari kedua pelaku.

"Saat dilakukan penangkapan dan barang bukti kedua pelaku jambret berusaha melawan dan melarikan diri sehingga diberi tindakan tegas terukur," kata dia kepada wartawan pada Selasa (22/10/2024).

Baca juga: Pengelola Tol Bali Bantah Tanaman Mangrove G20 Tidak Dirawat

Ia mengatakan, kedua pelaku merupakan spesialis pencurian dengan kekerasan atau jembret dengan menyasar turis asing di wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung.

Dalam catatan polisi, IKSDD masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polsek Kuta Selatan atas kasus serupa.

Sedangkan, RAS tercatat pernah dihukum 8 bulan penjara di Lapas Kerobokan atas kasus serupa.

"Jadi sasaran utamanya warga negara asing intinya di tempat yang sepi mau asing mau domestik mereka lakukan," kata dia.

Baca juga: Absen Pelantikan Prabowo-Gibran, Ganjar Sebut Sedang Berada di Acara PDIP di Bali

Sementara itu, Kanit Reskrim Iptu Nur Habib Aulya mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan WNA asal Korea Selatan pada Kamis (17/10/2024).

Mulanya, WNA itu sedang berdiri di pinggir jalan di lokasi kejadian sembari mengoperasikan ponselnya merek Samsung Galaxy S22 Plus.

Saat bersamaan, kedua pelaku yang sedang mencari sasaran dengan mengendarai sepeda motor sedang melintas di lokasi.

Dalam seketika, kedua pelaku langsung merampas ponsel dari tangan WNA tersebut.

Mendapat laporan itu, Habib bersama anggotanya langsung menyelidiki kasus itu dengan memeriksa saksi dan menganalisis rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Hingga akhirnya, kedua pelaku dan barang bukti berhasil diamankan di sebuah hotel di wilayah Sanur, Denpasar.

Adapun, barang bukti yang disita dari pelaku yakni satu buah ponsel merek Samsung Galaxy S22 Plus, satu unit sepeda motor merek Yamaha NMAX, enam buah pelat dengan nomor polisi palsu, dan uang tunai Rp 5 juta.

"Ini setiap mereka melakukan jambret berganti-ganti pelat termasuk jaket yang mereka gunakan gonta-ganti helm juga gonta-ganti," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau