SURABAYA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons, hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan pasangan calon Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di urutan kedua.
Terkait hal itu, Hasto membandingkan, antara tren pemilih Risma-Gus Hans yang mengalami kenaikan, dan paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
"Kalau kita lihat sebenarnya tren dari Bu Khofifah itu mengalami penurunan, sementara Bu Risma terus mengalami kenaikan," kata Hasto, ketika ditemui di Ex Taman Remaja Surabaya, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Elektabilitas Khofifah-Emil 52,5 Persen
Selain itu, kata Hasto, serangkaian debat Pilihan Kepala Daerah Jatim juga mengubah pandangan publik. Menurut dia, para pemuda akhirnya memilih Risma-Gus Hans.
"Debat satu, dua, tiga, ternyata mengubah persepsi masyarakat Jatim. Banyak anak-anak muda yang bergabung di dalam gerak kemenangan Bu Risma dan Gus Hans," ungkap dia.
Hasto mengaku tak terlalu memikirkan para pemilih Risma-Gus Hans untuk wilayah Surabaya. Sebab, dia meyakini, basis pendukung PDI-P bisa memenangkan pasangan itu.
"Kalau untuk Surabaya enggak perlu diragukan lagi. Terbukti kepemimpinan (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya) Eri dan Armuji, diterima secara luas," ucap dia.
Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas Pilgub Jatim 2024: Popularitas Khofifah-Emil Unggul, Apa Penyebabnya?
Dengan demikian, Hasto mengungkapkan, tren angka pemilih Risma-Gus Hans terus mengarah positif. Menurut dia, target kemenanganan sebesar 56 persen juga bisa diraih.
"Ini yang menurut kami sangat positif. Maka arus balik inilah yang akan menentukan kemenangan Ibu Risma dan Gus Hans yang kami targetkan 56 persen," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jatim 2024 menunjukkan, pasangan Khofifah-Emil berada di urutan pertama dengan sebesar 52,5 persen pemilih.
Kemudian, Risma Gus Hans berada diposisi kedua dengan karena dipilih oleh 20,9 persen koresponden. Terakhir, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim diurutan ketiga dipilih 3,8 persen responden.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang