Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Jalan Rusak, Warga Trenggalek Parkir Gerobak Sayur di Kantor DPRD

Kompas.com, 18 November 2024, 14:34 WIB
Slamet Widodo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Warga dari dua kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek untuk melakukan aksi protes terkait jalan rusak.

Sebagai bentuk protes, mereka membawa motor gerobak sayur yang ditempeli poster berisi berbagai tulisan keluhan, pada Senin (18/11/2024).

Sebanyak sekitar 150 orang mendatangi kantor DPRD Trenggalek dengan menaiki mobil pikap dan diikuti puluhan sepeda motor gerobak sayur keliling.

Baca juga: Tim Hidayat-Yasyir Protes soal Mikrofon Saat Debat Pilkada Medan

"Ini kami mengadakan aksi terkait infrastruktur yang berada di antara Kecamatan Dongko dan Munjungan. Masa aksi ini sekitar 150 orang, ada 20 roda empat dan lebih dari 40 tukang sayur keliling. Semua masyarakat Kecamatan Dongko dan warga Kecamatan Munjungan," kata salah satu perwakilan masyarakat Desa Pandean, Ivan Kurniawan, di depan kantor DPRD Trenggalek, pada Senin (18/11/2024).

Sepeda motor gerobak sayur keliling tersebut diparkir berjajar rapi di depan gedung DPRD Kabupaten Trenggalek, sekitar pukul 10.00 WIB, pada Senin (18/11/2024).

"Dalam aksi ini kita melibatkan tukang sayur keliling. Karena apa? Mereka-mereka itu sangat membutuhkan jalan tersebut karena perekonomian yang sangat membantu itu ke arah Munjungan - Dongko," terang Ivan.

Di setiap motor tersebut, ditempel poster berisi tulisan keluhan akibat jalan rusak.

Di antaranya, "Pajak lancar, jalan ambyar" dan "Daganganku ora payu, mergo dalan lunyu (Dagangan saya tidak laku, akibat jalan licin)".

"Jadi ketika kita berkendara, baik itu roda empat, roda dua, apalagi tukang sayur, itu sangat amat kesulitan dan menyusahkan dengan kondisi jalan yang cukup parah rusaknya," terang Ivan.

Ia menjelaskan, kerusakan jalan yang cukup parah terjadi di Desa Pandean Kecamatan Dongko yang menghubungkan Kecamatan Munjungan, Trenggalek.

Jalan tersebut merupakan akses utama perekonomian masyarakat, terutama pedagang sayur keliling hingga perikanan. Akibat jalan yang rusak, laju perekonomian menjadi terganggu.

"Kami sangat amat kesusahan ketika kami berusaha mengangkat ekonomi karena terkendala dengan akses jalan yang rusak. Jalan yang menuju Kecamatan Munjungan itu sangat parah sekali. Dan sampai saat ini pun belum ada tindak lanjut dari pemerintah," terang Ivan.

Ia menilai kondisi jalan penghubung Kecamatan Dongko - Kecamatan Munjungan, tepatnya di Desa Pandean, mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Kerusakannya parah sekali, amat sangat parah sekali. Kondisi jalan di sana itu bagaikan sungai. Sekarang itu fungsinya jalan itu menjadi sungai ketika turun hujan," terang Ivan.

"Belum lagi potensi bencana tanah longsor, mengingat sekarang sering turun hujan," sambung Ivan.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau