SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Koordinasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengecek pengelolaan data penerima bantuan sosial (bansos) di Surabaya.
Cak Imin mengaku sengaja mendatangi Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya untuk melihat proses pendataan penerima bansos.
"Saya sedang menelusuri cara kerjanya dulu, mekanisme, tata kelolanya soal jumlah dan bagaimana pengisiannya berkembang," kata Cak Imin di Kantor Dinsos Surabaya, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Mensos Hentikan Bansos hingga Pilkada, kecuali untuk Bencana Alam
Cak Imin mengungkapkan, data para penerima bansos setiap daerah akan dikumpulkan secara nasional. Oleh karena itu, setiap informasi yang terkumpul harus disamakan.
"Saya sedang melakukan sinkronisasi data, terutama data penerima manfaat bantuan sosial. Sinkronisasi data itu akan menuju satu data tunggal nasional," jelasnya.
Dengan demikian, Cak Imin berharap sinkronisasi data tersebut membantu agar penyaluran bansos bisa tepat. Hal tersebut akan mulai dilakukan pada Januari 2025 mendatang.
"Kelak 2025, kalau ada bantuan tambahan, atau kalau ada yang bersifat efisiensi bantuan sosial, semuanya tepat sasaran. Tujuan agar pada Januari seluruh bentuk bantuan sosial tetap sasaran," ujarnya.
Selain itu, Cak Imin juga meminta daerah lain mencontoh cara pengelolaan data penerima bansos Dinsos Surabaya. Sebab, menurutnya, sinkronisasi datanya termasuk sudah mengalami kemajuan.
"Surabaya sebagai salah satu kota yang maju bisa jadi salah satu rujukan. Tata kelola pendataan, updating data, sistem pendampingan, dan satuan bantuan sosial yang bisa diberikan," ucapnya.
"Surabaya ini SDM-nya, masyarakat tingkat pendidikan bagus, sehingga updating lebih cepat, sinkronisasi datanya lebih baik dibandingkan kabupaten atau kota lain," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang