Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Satroni Rumah Lansia di Kota Malang, Ketahuan dari Kamera CCTV

Kompas.com, 7 November 2024, 17:03 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seseorang tidak kenal memasuki rumah yang ditinggali sendirian oleh lansia perempuan yang akrab disapa Bu Cipto di Jalan Teluk Kumai Nomor 14 RT 03 RW 05 Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Ketua RT setempat, Harimurti (57) menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (6/11/2024) dini hari. Saat itu, pelaku yang mengaku bernama Deni Farkhani (25) asal Tegal, Jawa Tengah, memasuki rumah korban yang berumur sekitar 80 tahun pada pukul 02.00 WIB dengan melompat pagar.

"Anaknya Bu Cipto ini tinggal di Dau (Kabupaten Malang), baru seminggu pasang CCTV di rumahnya Bu Cipto untuk mengawasi takut ibunya kenapa-kenapa. Anaknya terus iseng buka CCTV kok kelihatan ada orang di rumah ibunya," kata Harimurti, Kamis (7/11/2024).

Baca juga: Tepergok Main Judi Online di Warung Kopi, 2 Pria di Malang Jadi Tersangka

Anak dari Bu Cipto melapor kepadanya sekitar pukul 11.30 WIB. Kemudian, Harimurti bersama warga lainnya mendatangi rumah Bu Cipto yang diketahui merupakan pensiunan pegawai dari salah satu perguruan tinggi di Kota Malang. Setelah dicari-cari, pelaku ternyata bersembunyi di balik pintu garasi.

"Akhirnya petugas Bhabinkamtibmas datang, dibawa ke Polsek Blimbing jam 1-an siang, diinterogasi sebentar terus dibawa ke sana, orangnya bilangnya baru datang dari Lombok," katanya.

Baca juga: Kebakaran di Pasar Dampit Malang, 4 Toko dan 5 Lapak PKL Hangus

Dalam kejadian tersebut, pelaku belum mengambil harta benda korban. Namun, dari rekaman CCTV di dalam rumah, pelaku sempat mondar-mandir dan membuka lemari di rumah itu.

Jauh hari sebelumnya, pelaku pernah mendatangi rumah tersebut untuk menawarkan jasa terapi kesehatan. Sehingga, diduga kuat pelaku mengetahui kondisi rumah.

"Ibunya pernah merasa banyak barangnya yang hilang, tapi kan tidak bisa menuduh karena tidak ada bukti. Sehingga, dugaannya mungkin tidak kali ini saja masuk," katanya.

"Karena dulu sempat ada laporan dari penjaga malam di sini ada orang keluar masuk di rumah tersebut. Saya kira anaknya sendiri karena bawa kunci sendiri pagar, saya hubungi anaknya saya minta diganti saja gembok atau kuncinya," sambungnya.

Kapolsek Blimbing, Kompol Okta Panjaitan membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku percobaan pencurian itu.

"Kemarin mengamankan orang yang diduga, namun setelah dibawa ke kantor korban tidak mempermasalahkan karena barangnya tidak ada yang hilang dan tidak ada kerugian. Jadi tidak ada unsur pidananya," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau