Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Diperbaiki, Ratusan Siswa SDN Gandong 3 Ngawi Belajar di Teras Rumah Warga

Kompas.com, 2 November 2024, 08:42 WIB
Muhlis Al Alawi,
Krisiandi

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gandong 3, Kecamatan Beringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terpaksa belajar di teras rumah warga sejak tiga bulan terakhir.

Hal itu terjadi lantaran gedung sekolah yang rusak sementara diperbaiki.

Kepala Sekolah Gandong 3 Purwanto Tri Anista mengungkapkan ratusan siswanya menggunakan teras warga sebagai tempat belajar dan mengajar setelah gedung sekolah diperbaiki sejak Agustus 2024.

Baca juga: Khofifah Blusukan ke Pasar Besar Ngawi, Pedagang Curhat Sepi Pembeli

Ia bersyukur lantaran warga setempat yang menawarkan sendiri rumahnya sebagai tempat belajar dan mengajar siswa.

“Saat sekolah ini mulai dirobohkan untuk dibangun warga disini malah menawarkan rumahnya utuk dijadikan tempat belajar sementara,” kata Purwanto, Jumat (1/11/2024).

Purwanto mengatakan sebanyak tiga rumah warga yang saat ini dijadikan sebagai tempat belajar dan mengajar siswa SDN Gandong 3. Masing-masing rumah menampung dua kelas.

Ia mengatakan rehabilitasi dilakukan lantaran terjadi kerusakan parah pada dua ruang kelas sebelumnya.

Baca juga: Ketagihan Judi Online, Perempuan di Ngawi Gelapkan Uang Perusahaan Rp 637 Juta

Kondisi itu mengakibatkan siswa harus bergabung dengan kelas lain untuk melakukan proses belajar mengajar.

Untuk itu rehabilitasi perbaikan bangunan kelas dilakukan pada bagian atap dan lantai serta beberapa bangunan yang juga direhab total.

Menurut Purwanto, terakhir sekolahnya mendapatkan bantuan pembangunan dari pemerintah pada 2012.

Setelah dilaporkan rusak, Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi menganggarkan untuk perbaikan ruang kelas hingga atapnya.

“Sekolah ini tersentuh pembangunan terakhir sekitar 2012 lalu. Setelah dilaporkan terjadi kerusakan, Dinas Pendidikan Ngawi gerak cepat memberikan bantuan perbaikan ini,” jelas Purwanto.

Baca juga: Terseret Arus, Pemuda di Ngawi Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Bengawan Solo

Sementara itu salah satu siswa kelas 5, Ahmad Feriyanto mengaku merasa nyaman meski harus belaja di teras rumah warga. Feriyanto merasa tidak terganggu kendati belajar di teras rumah warga yang berdekatan dengan jalan umum.

“Kami merasa nyaman dan tidak terganggu belajarnya. Malah kami kalau istirahat menjadi leluasa bermain,”kata Ahmad.

Hanya saja Ahmad berharap perbaikan gedung sekolahnya segera seelsai. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat menempati di ruang kelas yang sudah diperbaiki.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau